Jakarta (ANTARA News) - Bank BCA mengatakan pihaknya menargetkan tahun ini akan memulai program penggantian kartu debit berbasis magnetik menjadi berbasis chip.

Direktur BCA, Suwignyo Budiman, dalam konferensi pers Gebyar Tahapan BCA 2010 di Jakarta, Selasa, mengatakan, kartu debit berbasis chip ini lebih aman.

Karena itu, menurut dia, para nasabah tidak kuatir lagi terjadi pencurian data nasabah kembali seperti pada awal tahun ini.

Selain program penggantian kartu, kata Suwignyo, BCA juga akan menambah jaringan kantor cabangnya di atas 900 kantor hingga 2011 dari yang ada saat ini sebanyak 864 cabang.

"Kami akan menambah cabang hingga 900 kantor lebih hingga tahun depan," katanya.

Namun Suwignya tidak menyebut investasi untuk menambah jaringan kantor cabangnya ini. Selain menambah kantor cabang, Bank BCA juga akan menambah jumlah ATM (anjungan tunai mandiri) dan EDC (electronic data capture/alat penerima pembayaran).

Bank BCA akan menambah 1.000 unit ATM dari yang dimiliki saat ini kini 6.275 unit dan EDC ditingkatkan dua kali lipat dari yang dimiliki saat ini sebanyak 103.880 unit.

Penambahan jaringan dan berbagai fasilitas kenyamanan transaksi nasabah ini adalah upaya membuat nasabah tetap loyal menyimpan dananya di Bank BCA, kata Suwignyo.

Dia juga mengungkapkan bahwa transaksi di ATM telah mencapai 50 persen dari total transaksi harian di BCA saat ini.

Menurut Suwignyo, rata-rata nilai transaksi di ATM BCA saat ini mencapai Rp70 triliun per bulan, sedangkan untuk transaksi di internet banking Rp120 triliun per bulan, "mobile banking" Rp11 triliun, dan pembayaran di "merchant" Rp30 triliun per bulan.

"Memang secara nilai transaksi di ATM kalah dengan internet banking, namun secara voleme lebih besar," tambahnya.

Sementara Chief Manager Divisi Pengembangan Dana dan Jasa BCA, Ina Suwandi, dalam kesempatan yang sama mengatakan layanan perbankan melalui "internet banking" dari tahun ke tahun. Hal ini seiring dengan semakin maraknya layanan internet banking yang disediakan perbankan guna memanjakan nasabah.

Pemanfaatan layanan Klik BCA masih didominasi oleh nasabah korporasi, sedangkan sisanya para nasabah ritel.

Menurut Ina, korporasi menganggap transaksi ini lebih mudah dan efisien. Karena itu, wajar jika volumenya lebih kecil tetapi nilainya lebih besar, katanya.

(T.J008/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010