Jakarta (ANTARA News) - Tubuh yang bugar akan membuat anak mendapatkan nilai yang bagus di sekolah, demikian hasil satu penelitian Universitas West Virginia, Morgantown, Amerika Serikat (AS), seperti dikutip Healthday, Jumat.

"Latihan kebugaran pada anak-anak berhubungan dengan kemampuan akedemis mereka," papar sang peneliti, Lesley Cottrell, yang juga pengajar bidang Pediatrik.

Pekan ini Cottrell dijadwalkan mempresentasikan hipotesisnya itu di hadapan peserta Konferensi Asosiasi Jantung Amerika 2010 Tentang Nutrisi, Aktifitas Fisik, dan Metabolisme di San Fransisco, AS.

Secara umum, semakin bugar seorang anak maka semakin tinggi hasil ujiannya, demikian hasil penelitian Tim Cottrell seperti Kathleen Dohey dari HealthDay.

Para peneliti telah menilai hampir 1.200 anak, mengukur program fitnes mereka di kelas lima, kemudian di kelas tujuh.

Mereka menguji anak-anak, dengan tes-tes standard, dalam empat mata pelajaran yaitu membaca, matematika, ilmu pengetahuan alam, dan ilmu sosial.

Para peneliti mengemukakan hipotesis bahwa anak-anak yang mempertahankan fitnes selama dua tahun akan mendapatkan nilai bagus dan ternyata terbukti.

Evaluasi itu menggunakan Fitnes Gram yang menguji kebugaran dengan ukuran seperti waktu yang diperlukan untuk berlari sejauh satu mil kemudian menghitung rata-ratanya apakah termasuk dalam wilayah bugar atau tidak.

Dalam setiap ujian di empat mata pelajaran tersebut, seorang anak yang menjalankan latihan kebugaran di kelas lima dan mempertahankannya sampai kelas tujuh mendapatkan nilai rata-rata tertinggi.

Mereka yang tidak bugar di kelas lima dan tetap seperti itu sampai kelas tujuh mendapatkan nilai yang rendah dalam pelajaran membaca, dengan rata-rata nilai 2,91 dari skala lima.

Mereka yang mengikuti latihan kebugaran di kelas lima tetapi tidak melanjutkan latihan sampai kelas tujuh mengalami peningkatan akademis yang rendah, rata-rata 3,03 dalam membaca.

Sebaliknya anak-anak yang tidak mengikuti latihan kebugaran di kelas lima tetapi kemudian dengan teratur mengikutinya sampai kelas tujuh justru mendapatkan nilai terbaik, rata-rata 3,31 dalam pelajaran membaca.

Dalam pelajaran membaca nilai tiga atau lebih sudah disebut 'master'.

Penekanannya pada fitnes, bukan berat badan, kata Cottrell bagai menghembuskan berita bagus bagi anak-anak dengan berat badan berlebihan.

"Sebenarnya adalah tingkat fitnes mereka yang diasosiasikan nilai yang lebih bagus, bukan indeks berat badan mereka," tegasnya sambil menyangkal penelitian sebelumnya yang menyatakan sebaliknya.

Hasil penelitan itu tidak mengejutkan Todd Galati, seorang pelatih fisiologi dan juru bicara pada American Council on Exercise di San Diego, AS.

"Penemuan itu sesuai dengan penelitian lain yang menunjukkan hubungan yang sama antara peningkatan fitnes dan nilai ujian yang tinggi," jelasnya.

Mengapa berhubungan? "Saya percaya itu menunjukkan hubungan pikiran dan tubuh. Kita mempunyai tubuh untuk digerakkan," tambahnya lagi.

Aktifitas tubuh yang teratur akan menghasilkan perasaan yang bagus, kadar gula yang sehat, dan meningkatkan fokus serta perhatian.

Menurut Galati dan Cottrell, data yang ada menunjukkan bahwa sekolah dan orangtua harus lebih memperhatikan pentingnya aktifitas fisik.

Penelitian lain di konferensi itu juga menunjukkan kesimpulan yang sama. Para peneliti dari Universitas Maryland, College Park, melibatkan 2.400 gadis selama sepuluh tahun, dan meneliti tingkat kegemukan mereka.

Gadis-gadis dengan tingkat aktifitas fisik rata-rata setiap minggunya mempunyai tingkat kegemukan yang lebih rendah daripada mereka yang tidak aktif, demikian hasil studi itu. (*)
diterjemahkan liberty jemadu dari Healthday
editor: jafar sidik

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010