Sentimen positif dari dalam negeri juga bisa datang dari disahkannya RUU Cipta Kerja
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi bergerak menguat seiring Presiden AS Donald Trump yang dikabarkan sudah keluar dari rumah sakit usai terkonfirmasi positif COVID-19 pada pekan lalu.

Pada pukul 09.42 WIB, rupiah menguat 102 poin atau 0,69 persen menjadi Rp14.698 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.800 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah Selasa pagi menguat 177 poin

Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Selasa, mengatakan sentimen positif kembali masuk ke aset berisiko di pasar Asia pagi ini.

"Sentimen tersebut datang dari membaiknya kondisi Trump yang sudah keluar dari RS, negosiasi kesepakatan paket stimulus AS yang mengalami kemajuan dan masih berlangsung, serta membaiknya data indeks aktivitas sektor jasa AS bulan September yang dirilis semalam," ujar Ariston.

Menurut Ariston, sentimen tersebut mendorong pelaku pasar keluar dari aset aman dolar AS dan masuk ke aset berisiko, sehingga ada potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS pagi ini.

"Sentimen positif dari dalam negeri juga bisa datang dari disahkannya RUU Cipta Kerja, yang dipandang menguntungkan investor dan situasi unjuk rasa terkendali," kata Ariston.

Baca juga: Rapat Paripurna DPR setujui RUU Ciptaker menjadi UU

Ariston memperkirakan hari ini rupiah bergerak di kisaran Rp14.700 per dolar AS hingga Rp14.900 per dolar AS.

Pada Senin (5/10/2020) lalu, rupiah ditutup menguat 65 poin atau 0,43 persen menjadi Rp14.800 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.864 per dolar AS.

Baca juga: Dolar merosot ketika sentimen risiko terangkat oleh harapan stimulus
Baca juga: Rupiah ditutup menguat tajam ditopang kabar Trump dan obat COVID BUMN

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2020