Palembang (ANTARA News) - Warga Palembang, Sumatera Selatan, mendesak pihak terkait menindak tegas pelaku pengoplosan daging sapi dengan  daging babi yang banyak beredar di pasar-pasar di kota itu baru-baru ini.

Beberapa warga Kota Palembang yang ditemui Rabu menyatakan, temuan kepolisian yang menemukan daging sapi dicampur daging babi di Pasar Soak Bato Palembang belum lama ini membuat mereka cemas.

Menurut pihak Poltabes Palembang, komplotan pengoplos daging babi itu telah menjalankan bisnisnya selama setahun terakhir, dengan sasaran konsumen usaha restoran, pedagang bakso, hingga ibu rumah tangga dan peredarannya meluas sampai ke luar Kota Palembang.

Polisi berhasil meringkus beberapa pelakunya dan masih terus mengembangkan kemungkinan masih ada pelaku lain di belakang aksi pengoplosan tersebut.

Warga Kota Palembang secara terbuka menyampaikan melalui surat pembaca di media massa cetak dan kontak pendengar di radio maupun melalui wartawan, di antaranya mendesak agar komplotan pengoplos daging babi itu diungkap secara tuntas dan pelakunya dihukum.

"Kalau tidak ditindak tegas, nanti mereka mengulanginya lagi," kata Amirul.

Beberapa warga lainnya, termasuk kalangan ibu rumah tangga juga menyampaikan desakan serupa. Mereka minta selain polisi, aparat dinas terkait juga harus turun tangan mengatasi masalah peredaran daging babi oplosan dengan daging sapi itu.

Mereka mengkhawatirkan, tanpa tindakan tegas dan hukuman setimpal aksi serupa akan kembali berulang, seperti juga pernah terjadi sebelumnya.

Dinas Pertanian Palembang juga telah mengeluarkan imbauan agar konsumen berhati-hati membeli daging sapi di pasar, dengan meneliti lebih dulu agar tidak membeli daging oplosan dimaksud.

Masyarakat juga diminta segera melaporkan kepada aparat berwenang jika mengetahui atau mendapati adanya praktik pengoplosan itu masih terjadi di daerahnya.

(T.B014/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010