Mataram (ANTARA News) - Bupati Lombok Barat, H Zaini Arony menilai film kolosal Misteri Rinjani (MR) dapat dimanfaatkan sebagai promosi gratis pariwisata Lombok, karena seluruh pengambilan gambar film tersebut berlokasi di sejumlah objek wisata di daerah itu.

Bupati mengatakan hal itu pada acara pemotongan tumpeng yang menandai shooting (pengambilan gambar) perdana film kolosal RM, di Giri Menang (ibu kota Lombok Barat), Nusa Tenggara Baratn (NTB),

"Dengan adanya film kolosal RM tersebut, maka obyek wisata Lombok terutama wisata alam akan semakin dikenal di seluruh Indonesia dan ini akan menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke daerah ini," katanya.

Zaini menyatakan mendukung sepenuhnya pembuatan film yang diangkat dari legenda Dewi Anjani yang sekaligus memperkenalkan kekayaan seni budaya yang ada di Lombok.

Ia mengatakan, untuk bisa membawakan peran Raja Argapura (ayah Dewi Anjani) dengan baik, ia harus banyak belajar, karena tidak memiliki pengalaman dalam dunia peran.

"Saya harus belajar banyak agar bisa membawakan peran Raja Argapura dengan baik, karena saya tidak memiliki pengalaman dalam dunia film, ketika masih duduk di bangku SD saya pernah bermain teater di kampung," katanya.

Menurut Zaini, peran yang cukup sulit dibawakan adalah ketika harus menangis karena permasurinya yang diperankan Tessa Kaunang, namun karena ini tuntutan ceritya, maka dia akan berupaya membawakan dengan baik.

Sementara itu artis sinetron Tessa Kaunang mengatakan, perannya sebagai permaisuri Raja Argapura ini, RM merupakan film kolosal pertama yang dibitanginya.

"Dalam film RM ini saya hanya melakukan enam kali pengambilan gambar, karena peran yang saya bawakan sebagai permaisuri setelah melahirkan Dewi Anjani (yang diperankan oleh artis lokal Baiq Ririn Fitriana) kemudian saya meninggal dunia," katanya.

Produsen film kolosal RM, I Made Diata mengatakan, pembuatan film kolosal pertama di NTB yang menelan biaya sekitar Rp1,4 miliar ini sebagian besar mengambil lokasi shooting di Kabupaten Lombok Barat dan sebagian di Lombok Tengah.

Menurut dia, pengambilan gambar yang diangkat dari legenda Ratu Jin Dewi Anjani ini akan memakan waktu sekitar satu bulan, diharapkan pada 17 April 2010 bisa dilakukan tayangan perdana.
(T.M025/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010