Singapura (ANTARA News) - Minyak turun lagi di perdagangan Asia Jumat karena menguatnya dolar AS telah menekan keinginan besar investor untuk minyak mentah berjangka, kata analis.

Kontrak utama New York untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman April turun 29 sen menjadi 81,91 dolar per barel, sebagaimana dikutip dari AFP.

Sementara minyak mentah Brent North Sea pengiriman Mei melemah 26 sen ke posisi 81,22 dolar per barel.

Krisis utang yang dihadapi oleh Yunani yang masih berlarut-larut menahan euro karena para investor beralih ke dolar AS yang dianggap sebagai tempat yang lebih aman untuk menyimpan asset selama krisis masih berlangsung.

"Situasi yang belum terpecahkan terhadap masalah keuangan Yunani telah memperkuat nilai tukar dolar AS terhadap euro," kata Victor Shum, analis pada Konsultan energi Purvin and Gertz yang berbasis di Singapura.

Menguatnya `greenback` telah menjadikan minyak mentah yang dihargakan dengan dolar lebih mahal bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lemah lainnya.

Dolar melonjak di New York setelah Perdana Menteri Yunani George Papandreou mengatakan Kamis bahwa negaranya akan pergi ke Dana Moneter Internasional untuk meminta bantuan, sebuah langkah potensial yang telah membagi zona euro.

Pernyataan itu telah menjadikan euro melemah ke tingkat rendah 1,36 dolar, sebelum pemulihan yang sedang.(S004/A024)

Pewarta:
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2010