Bekasi (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), Boediono, menyatakan setuju program kantin kejujuran dilanjutkan setelah berkunjung ke beberapa kantin sekolah dan menemukan munculnya sifat jujur pada siswa.

"Saya kira kantin kejujuran merupakan suatu langkah bagus. Semua anak sekolah punya komitmen yang kuat untuk bersama-sama membesarkan kantin kejujuran," ujar Wapres ketika menjawab pertanyaan seorang siswa tentang perlu tidaknya kantin kejujuran dipertahankan dalam temu wicara di SMA I Kota Bekasi, Jumat.

Ia menegaskan, kejujuran adalah sifat manusia yang hakiki. Bila diberi ruang dan berada dalam lingkungan yang baik maka akan berkembang dengan sendirinya.

Kantin kejujuran untuk semua jenjang pendidikan akan dianjurkan karena pembentukan karakter dimulai dari saat kecil mulai SD hingga pendidikan tinggi.

Menurut Wapres, kejujuran menyangkut teladan dari orang tua, guru, pejabat, teman sekelas atau kelas lain.

Suasana untuk terbentukya kejujuran, menurut Wapres Boediono, perlu terus didorong agar sifat yang hakiki tersebut tumbuh.

"Ciptakanlah suasana di mana kejujuran mendapatkan penghargaan, dan pelanggaran atas kejujuran akan dikenakan penalti atau hukuman. Tugas kita semualah memberikan contoh yang baik bagi terciptanya kejujuran," ujarnya.

Menurut Wapres, kalau diberi kepercayaan anak bisa memegang amanah itu bila kejujuran sudah ditanamkan sejak dini dari keluarga dan lingkungannya.

Dari sekolah yang ditinjaunya, Boediono menyatakan pembukuan rapi dan sedikit sekali yang tidak jujur.

"Kalau dilihat pembukuannya benar-benar klop bahkan ada yang lebih karena kembalian tidak diambil," ujarnya.

Mentri Agama Suryadharma Ali menyatakan inti pendidikan adalah mengubah perilaku jadi lebih baik bukan hanya pengusaan ilmu pengetahuan.

Ia mengatakan, kantin kejujuran hendaknya dipahami untuk menguji perilaku siswa dan seberapa besar perilaku jujur itu dimiliki.

"Di dalam agama terutama Islam kita diingatkan baca Bismillah sebelum makan sebagai bagian dari ucapan terima kasih kepada Allah atas rizki yang sudah diberikan. Dengan membaca itu kejujuran akan tertanam," ujarnya.

Ketidakjujuran pada kantin kejujuran menunjukkan kepribadian anak belum sampai pada tingkat yang diharapkan.
(T.M027/N002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010