Ramallah (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di kota Tepi Barat Ramallah pada Sabtu untuk mendorong perundingan tidak langsung yang dapat mengarah kepada perundingan langsung antara Israel dan Palestina.

Pemimpin PBB itu dijadwalkan akan bertemu dengan Perdana Menteri Palestina, Salam Fayyad, untuk mendiskusikan perkembangan terkini mengenai situasi di Timur Tengah dan menyampaikan dukungan PBB untuk proses perdamaian itu.

Sekjen Ban akan mengunjungi Jalur Gaza pada Ahad dan akan memberikan konferensi pers di depan Projek Perumahan Khan Younis, proyek bantuan PBB.

Ia juga akan bertemu dengan Perdana Menteri Israel Bejamin Netanyahu dan beberapa pejabat senior Israel untuk mengklarifikasi sikap PBB menyangkut proses perdamaian Timur Tengah.

Kunjungan pemimpin PBB ke Israel dan Palestina itu dilakukan sehari setelah ia berpartisipasi dalam pertemuan Kuartet di Moskow, yang juga menyoroti mandegnya proses perdamaian Palestina-Israel.

Ban Ki-moon pada Jumat (19/3) di Moskow, mengatakan, pihaknya prihatin atas meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza antara Israel dan Palestina.

"Kuartet Perdamaian Timur Tengah menyatakan keprihatinan mendalam atas ketegangan di Gaza dan mendesak Israel untuk membekukan semua pembangunan permukiman," kata Ban yang saat ini berkunjung ke Moskow seperti dikutip Xinhua.

Kuartet mediator perdamaian Timur Tengah, yang beranggotakan PBB, Uni Eropa, Amerika Serikat, dan Rusia bertemu di Moskow, Jumat, untuk mendorong kemajuan proses perdamaian Israel dan Palestina.

Pertemuan sehari di Moskow itu diikuti oleh selain Sekjen Ban Ki-moon, juga Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Catherine Ashton dan utusan Kuartet Tony Blair.

Sementara itu, pesawat-pesawat tempur Israel, Jumat, melancarkan serangan terhadap beberapa sasaran di Jalur Gaza.

Israel berdalih bahwa serangan itu dilancarkan sebagai balasan atas tembakan roket dari wilayah kantung Palestina ke wilayah Israel yang menewaskan seorang pekerja Thailand.

Wakil Perdana Menteri Israel Silvan Shalom, Kamis mengatakan, Israel akan membalas dengan keras serangan roket mematikan dari Gaza, wilayah Palestina yang dikuasai faksi Hamas.

Bertalian dengan serangan itu, Israel juga telah mengirim surat pengaduan pada Sekjen PBB Ban Ki-moon.

Ban Ki-moon dijadwalkan akan berkunjung ke Israel pada akhir pekan ini.

Dubes Israel untuk PBB Gabriela Shalev mendesak Ban untuk minta pembebasan serdadu Israel Gilad Shalit, yang ditangkap oleh gerilyawan Gaza pada 2006.

Hamas telah minta Israel untuk membebaskan ratusan dari ribuan gerilyawan yang ditahan sebagai imbalan pembebasan serdadu Israel tersebut. (*)

M043/H-AK

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010