Ribbery, pemain Bayern yang berasal dari Prancis itu, didera cedera sejak sebelum dimulainya musim kompetisi tahun ini, tapi tetap dipanggil oleh tim nasional Perancis menghadapi Spanyol pada pertandingan persahabatan 3 Maret lalu.
Padahal saat dipanggil, Ribbery kembali mengalami cedera pergelangan kaki saat bertanding di liga domestik Jerman beberapa hari sebelumnya.
Bayern mengecam tim nasional Prancis yang dianggap bertanggung jawab telah memperparah kondisi cedera Ribbery.
Yang membuat Bayern semakin kecewa adalah buruknya penanganan medis oleh tim dokter tim nasional Prancis.
"Kami tidak ingin lagi mengalami kondisi seperti ini. Tim nasional Prancis sama sekali tidak membantu kami," kata Karl-Heinz Runnenigge, Presiden Bayern.
Cedera pergelangan kaki Ribbery pada awalnya terjadi pada 28 Februari lalu saat bertanding menghadapi Hamburg dan dirawat selama dua hari di Prancis sebelum tim nasional negara itu menghadapi Spanyol dalam pertandingan persahabatan.
Sejak pertandingan persahabatan itu, dimana Ribbery tidak tampil penuh, ia terpaksa duduk di bangku cadangan saat Bayern berhadapan dengan Cologne, 6 Maret.
Tiga hari kemudian, Ribbery kembali membela Bayern pada pertandingan Liga Champions menghadapi Fiorentina.
Pada pertandingan Liga Champions itulah, ketika Bayern berhasil mengalahkan Fiorentina untuk lolos ke perempat-final, cedera Ribbery makin parah.
Saat ini, Ribbery harus duduk di bangku cadangan selama dua minggu beruntun, dan Rummanigge kemudian menuding bahwa kondisi tersebut terjadi gara-gara memperkuat tim nasional Prancis.
"Sebelum pertandingan (Liga Champions) itu, ia (Ribbery) sudah tidak berlatih pada Minggu atau Selasa. Selama dalam perawatan di Prancis, ia tidak mendapat pelayanan medis sebagaimana mestinya," kata Rummenigge.
"Sekarang, justru kamilah yang harus menanggung ongkosnya," katanya menambahkan.
Ribbery, pemain berusia 26 tahun itu, terikat kontrak dengan Bayern sampai Juni 2011 mendatang dan diincar oleh klub raksasa Eropa seperti Barcelona, Real Madrid, dan Manchester United.(*)
Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010
