London (ANTARA News/AFP) - Seorang tentara Inggris pada Senin tewas akibat ledakan bom rakitan di Afghanistan selatan, demikian keterangan Kementerian Pertahanan Inggris dalam satu pernyataannya.

Kematian itu menambah jumlah tentara Inggris yang tewas di negara bergolak itu menjadi 276 orang sejak operasi militer pimpinan Amerika Serikat pada Oktober 2001.

Dari jumlah korban tewas tersebut, sedikitnya 242 tewas akibat bom rakitan yang ditanam gerilyawan Taliban.

Tentara, yang bertugas bersama seorang rekannya di Batalion ke-3 Rifles itu tewas sekitar tiga kilometer sebelah selatan kota Sangin di provinsi Helmand.

Tentara yang itu bukan bagian dari Gerakan Gabungan, gempuran yang melibatkan 15.000 tentara asing, yang bertujuan membersihkan pejuang dari daerah Marjah dan Nad Ali di wilayah ladang popi lembah sungai Helmand tengah.

Pasukan Bantuan Keamanan Asing (ISAF) pimpinan NATO telah mengkonfirmasi kematian tentara Inggris tersebut.

Keluarga tentara itu belum diungkapkan identitasnya hingga keluarganya telah diberitahu.

Sekitar 15.000 tentara, termasuk 4.400 prajurit Afghanistan, ikut dalam gempuran di wilayah selatan negara itu yang menjadi benteng pertahanan gerilyawan.

Inggris menempatkan 10.000 tentaranya di Afghanistan, satuan terbanyak kedua setelah Amerika Serikat, dan sebagian besar mereka ditempatkan di Helmand, propinsi paling bergolak di Afghanistan.

Sekitar 31 tentara Inggris tewas dalam tahun ini, termasuk dari 13 serdadu dari Satuan Rifles, semuanya tewas di Sangin, wilayah yang masih dilanda pertempuran hebat antara pasukan asing dan Taliban.

Pada 2009, 108 tentara Inggris tewas di Afghanistan, membuatnya tahun paling mematikan bagi balatentara kerajaan itu.
(Uu.M043/B002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010