Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa RAPBNP 2010 sudah disampaikan kepada DPR sehingga jika ada usulan tambahan harus dibahas di rapat komisi DPR dengan instansi terkait.

"Kan APBNP 2010 sudah disampaikan ke dewan, sekarang kan masa reses. Jadi pembahasannya nanti saja dalam rapat kerja Kementerian ESDM dengan komisi terkait," kata Menkeu usai penandatanganan persetujuan penghindaran pajak berganda antara RI dan Hongkong Special Administrative Region di Jakarta, Selasa.

Menkeu menyatakan hal itu menanggapi adanya usulan tambahan anggaran dari Kementerian ESDM terkait upaya stabilisasi harga bahan pokok melalui subsidi energi.

"Nanti pembahasannya dalam raker ESDM dan komisi terkait dan kemudian nanti dibahas di Panitia Anggaran DPR," katanya.

Menkeu tidak bersedia memberikan komentar lebih banyak yang dikhawatirkan akan menimbulkan ketidakpastian.

Sebelumnya Menko Perekonomian Hatta Rajasa juga mengatakan bahwa perubahan APBN 2010, antara lain terkait dengan kenaikan harga minyak yang diikuti dengan kenaikan alokasi subsidi dalam APBN 2010.

"Kenaikan subsidi juga karena tarif dasar listrik (TDL) tidak mengalami kenaikan sejak Januari 2010, demikian juga dengan kebutuhan tambahan subsidi untuk pupuk," katanya.

Hatta menyebutkan, secara garis besar alokasi dana dalam APBN dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok yaitu untuk program pro rakyat atau jaring pengaman sosial (JPS), pembiayaan pembangunan infrastruktur, dan pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan.

Pemerintah melaksanakan program stabilitas harga selama 2010 untuk menjaga perekonomian tetap kondusif antara lain berupa mempertahankan harga minyak dalam negeri dengan menambah alokasi subsidi dari Rp68,7 triliun menjadi Rp89,3 triliun.

Selain itu, peningkatan subsidi pangan dengan peningkatan jatah beras untuk rakyat miskin dari 13 kg jadi 15 kg, penundaan kenaikan harga pupuk dengan tambahan subsidi dari Rp14,8 triliun menjadi Rp19,2 triliun, dan subsidi pajak untuk menjaga stabilitas harga minyak goreng sebesar Rp0,2 triliun.

Pemerintah juga menaikkan defisit APBN 2010 sebesar Rp38,1 triliun dari 1,6 persen dari PDB (Rp98 triliun) menjadi 2,1 persen atau Rp129,8 triliun.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010