Blitar (ANTARA News) - Batu nisan bertuliskan "Makam Proklamator Republik Indonesia Soekarno" di Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur, digeser ke belakang sekitar satu meter untuk memenuhi permintaan Megawati Soekarnoputri.

"Itu permintaan dari Bu Mega untuk memberi ruang bagi para peziarah agar lebih luas," kata juru kunci makam, Suwanto, di Blitar, Jumat.

Ia mengatakan aktivitas penggeseran batu nisan seberat tujuh ton tersebut dilakukan pada hari Selasa (30/3) sekitar pukul 01.00 WIB.

Batu nisan yang semula berada tepat di ujung pusara Bung Karno itu digeser dan ditutup dengan karpet merah, sedangkan ruang kosong yang tertinggal diisi oleh keluarga dengan guci yang terbuat dari batu marmer di sebelah kanan kiri makam.

Walaupun ingin memberikan ruang yang lebih kepada para peziarah, di sisi kanan kiri bekas batu tersebut sengaja dipasang kayu yang dibuat seperti tangga. Kayu tersebut melindungi lokasi bekas batu itu agar tidak dilewati.

Suwanto mengatakan bahwa kegiatan penggeseran batu nisan tersebut dilakukan jauh-jauh hari sebelum kedatangan Mega untuk ziarah ke makam, Jumat (2/4).

Ia mengaku tidak tahu persis orang-orang yang melakukan penggeseran itu karena sudah ada tim tersendiri.

Rombongan Megawati dengan keluarga datang ke lokasi sekitar pukul 11.45 WIB dengan rute perjalanan menggunakan jalur udara turun di Surabaya. Rombongan langsung diangkut ke Blitar mengendarai helikopter. Mega sendiri naik mobil Toyota Camry dengan Nomor Polisi AG-1708-BS menuju ke makam.

Dalam kegiatan ziarah ke makam ayahandanya, Soekarno, Megawati juga didampingi beberapa anggota keluarga dan pengurus partai, termasuk Taufik Kiemas (suami) dan Rananda Prabowo (anaknya).

Selain itu, tampak pengurus partai, yaitu Sekretaris DPP PDIP, Pramono Anung, Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Sirmadji, dan beberapa pengurus partai lainnya.

Setelah melakukan ziarah kubur, Megawati sempat melakukan aktivitas menanam bunga jenis kemuning dan cempaka. Sebanyak 44 batang tanaman dipersiapkan untuk mempercantik taman di makam itu.

Dari makam, rombongan langsung keluar menuju rumah dinas Wali Kota Blitar, Djarot Saiful Hidayat, dan langsung kembali ke Jakarta.

Taufik Kiemas engaku penggeseran nisan makam tersebut memang sudah diputuskan keluarga. Selain memberi ruang yang lebih luas lagi kepada para peziarah, penggeseran itu dimaksudkan untuk membuat areal makam semakin luas."Biar lebih luas," katanya.(E011/D007)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010