Garut (ANTARA News) - Pengikut Darul Islam Fillah, menantang Lembaga Pengkajian Penegakan dan Penerapan Syari`at Islam Garut, melakukan "mubahalah" (sumpah serapah) yang dinilai isinya tidak beretika dan tak masuk akal.

Namun tantangan tersebut, disampaikan melalui surat resmi ditandatangani Gim Gim Mulyana yang mengaku sebagai Menteri Pertahanan Negara Islam Indonesia (NII) diterima oleh Sekretaris Umum LP3SI Garut Drs Moh Josef Djuanda,SH, di Garut, Jabar, Rabu.

Terkait ditetapkannya Darul Islam Fillah sebagai aliran sesat dan menyesatkan, oleh pemerintah dan LP3SI, yang minta mereka agar segera bertobat dan kembali ke ajaran Islam yang benar.

Josef Djuanda mengungkapkan, telah menyosialisasikan hasil musyawarah pengkajian dan muthola`ah LP3SI dengan unsur Muspida termasuk para ulama pada 26 Maret lalu, di Majelis Taklim Al Hasan Kampung Babakan Cipari desa Sukarasa Pangatikan sebagai basis Darul Islam Fillah dan tempat dideklarasikannya NII oleh Sensen Komara, imam aliran sesat tersebut.

Mereka diberi waktu seminggu untuk menjawab ajakan kembali ke ajaran Islam yang sebenarnya, terhitung sejakl 3 April 2010, kemudian Rabu ini mereka memberikan jawaban demikian, katanya.

Sedangkan mengenai tantangan bermubahalah itu, masih mencari waktu tepat untuk melakukannya karena setelah muhabalah, mereka berjanji akan menjalankan syriat Islam yang benar dan mengucapkan syahadat yang benar pula.

Pengusutan kasus tersebut bisa dihentikan, jika para pengikutnya mau kembali ke ajaran Islam yang benar, namun jika mereka tidak mau kembali ke ajaran Islam yang benar, kedua pengikutnya akan segera diproses secara hukum.

Dua pengikutnya itu, pegawai Departemen Agama Kantor kabupaten Garut yang saat ini diproses hukum, terkait penistaan agama, namun jika mereka mau kembali ke ajaran agama Islam yang benar keduanya bisa dihentikan proses hukumnya, imbuh Josef.
(KR-HT/R009)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010