Berlin (ANTARA) - Ratusan ribu orang di Jerman menjalani karantina karena positif terinfeksi COVID-19 atau telah melakukan kontak dengan seseorang yang terbukti positif, menurut Menteri Kesehatan Jens Spahn, Selasa.

Spahn, yang mengelar konferensi pers pertama sejak sembuh dari COVID-19, mengaku merasa rendah hati atas pengalamannya dan sangat bersyukur bahwa dirinya tidak mengalami gejala yang lebih serius.

Jerman mengalami lonjakan pasien COVID-19 yang dirawat di ruang perawatan intensif (ICU) sebanyak enam kali lipat dibanding bulan lalu, menurut kepala asosiasi DIVI untuk perawatan intensif dan gawat darurat pada Selasa.

Baca juga: Prancis dan Jerman kembali 'lockdown' karena COVID-19

Baca juga: Infeksi corona meningkat, Jerman ingatkan lagi agar hindari kontak


Banyak petugas rumah sakit yang bekerja maksimal, kata Uwe Janssens DIVI, menambahkan bahwa rumah sakit harus menghindari operasi reguler ketika jumlah infeksi COVID-19 meningkat.

Jerman bisa menghadapi lebih dari 400.000 kasus harian COVID-19 sebelum Natal apabila laju infeksi dibiarkan terus bertambah, kata pejabat kesehatan senior pada Selasa, sehari setelah penguncian (lockdown) parsial lanjutan diterapkan.

"Langkah-langkah (baru) mampu menghentikan penyebaran virus," kata Wakil Presiden Robert Koch Institute (RKI), Lars Schaade.

Sumber: Reuters

Baca juga: Jerman bergulat dengan gelombang kedua wabah COVID-19

Baca juga: Merkel minta anak muda Jerman tidak berpesta demi cegah klaster COVID

Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2020