Teheran (ANTARA News) - Iran menjadi tuan rumah konferensi perlucutan senjata nuklir dua hari di Teheran, dimulai Sabtu, yang akan dihadiri oleh sejumlah menteri luar negeri dan perwakilan dari Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Pada konferensi Teheran, kami akan membahas perlucutan senjata nuklir, non-proliferasi nuklir dan penggunaan teknologi nuklir untuk tujuan damai, yang berdasar pada Perjanjian Non-Proliferasi (NPT)," kata kepala badan nuklir Iran, Ali Akbar Salehi, Jumat.

Salehi juga mengatakan dalam beberapa hari terakhir ini, bahwa konferensi akan dimaksud sebagai persiapan bagi pertemuan peninjauan kembali NPT mendatang, di New York awal bulan depan.

Menteri Luar Negeri Iran, Manouchehr Mottaki, berencana akan menghadiri pertemuan tersebut.

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, yang di bawah kepemimpinannya Iran menolak melepas program nuklirnya yang kontroversial meskipun tiga sanksi PBB dipersiapkan, akan menyampaikan pidato pembukaan.

Sebelum pidato Ahmadinejad, satu pesan dari pemimpin agung Ayatollah Ali Khamenei, yang memformulasikan kebijakan luar negeri Teheran dan juga sebagai panglima tertinggi, akan dibacakan, kata media negara.

Para menteri luar negeri dari Lebanon, Irak, Suriah, Republik Afrika Tengah, Oman, Turkmenistan, Armenia dan Swaziland akan turut ambil bagian, sedangkan Rusia, Uni Emirat Arab dan Qatar akan diwakili oleh para wakil menteri luar negeri mereka, kata juru bicara kementerian luar negeri Iran, Ramin Mehmanparast.

Mehmanparast mengatakan, seorang pembantu khusus dari menteri luar negeri China, para wakil dari PBB dan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) serta ketua Organisasi Konferensi Islam (OIC) juga akan hadir.

"Karena adanya gunung meletus (di Islandia), beberapa menteri luar negeri dari Amerika Selatan dan Afrika yang berkaitan dengan penerbangan mungkin akan datang terlambat atau besok. Di antara mereka juga beberapa pakar senjata perusak massal serta persenjataan nuklir," katanya menambahkan.

Konferensi tersebut dilangsungkan hanya beberapa hari setelah Washington menyelenggarakan konferensi tingkat tinggi (KTT) keamanan nuklir terbesar.

Iran mengecam KTT perlucutan senjata nuklir yang diikuti 47 negara di Washington, yang diselenggarakan oleh Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, dengan alasan AS adalah pemilik cadangan senjata nuklir terbesar di dunia.

Pada KTT nuklir AS yang terbesar selama enam dasawarsa terakhir itu, Obama mendesak China dan anggota Dewan Keamanan PBB lainnya yang ragu, agar mendukung putaran keempat sanksi terhadap Iran, berkaitan dengan program pengayaan uraniumnya yang kontroversial.

Dalam hal ini, negara-negara Barat menuduh menggunakan program nuklirnya itu sebagai kedok untuk membuat senjata-senjata nuklir.

Teheran berulang kali membantah tuduhan itu dengan menegaskan bahwa, pihaknya melakukan pengayaan uranium sebagai anggota Perjanjian Non-Proliferasi dan membantah keras bahwa pihaknya ingin membuat senjata nuklir.

AFP/H-AK/M043

Pewarta:
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010