Pada sidang ini Malaysia akan mengambil kesempatan untuk menyuarakan pendirian-pendirian penting negara yang akan disampaikan sendiri oleh perdana menteri khususnya berkaitan isu-isu internasional serta perkara yang menyentuh kepentingan ASEAN serta
Kuala Lumpur (ANTARA) - Para menteri luar negeri ASEAN telah memperbincangkan dan menyuarakan pelbagai isu regional dan internasional termasuk usaha menangani tantangan landskap dunia baru pascapandemi COVID-19.

Menteri Luar Negeri Malaysia Dato’ Seri Hishammuddin Tun Hussein mengemukakan hal itu dalam jumpa pers di Putrajaya, Selasa, terkait pertemuan video sidang puncak ASEAN ke-37 yang dihadiri sejumlah menteri luar negeri ASEAN.

"Isu-isu yang telah dibincangkan termasuklah perihal berkaitan Laut China Selatan, perkembangan di wilayah Rakhine, isu Palestina, ancaman keamanan nontradisional dan paling penting ialah usaha menangani tantangan landskap dunia bahru pascapandemi COVID-19," katanya.

Baca juga: ASEAN harus solid di antara rivalitas AS-China
Baca juga: China dukung sentralitas ASEAN


Dia mengatakan fokus Kementerian Luar Negeri tertumpu kepada Sidang Puncak ASEAN ke-37 yang dimulai Senin malam menyusul musyawarah awal melibatkan pejabat senior negara-negara anggota ASEAN.

Hishamuddin telah menyertai tiga musyawarah yang melibatkan semua Menteri Luar Negeri ASEAN yaitu Meeting of ASEAN Foreign Ministers, 22nd ASEAN Political-Security Community (APSC) Council Meeting dan 28th ASEAN Coordinating Council (ACC) Meeting.

"Musyawarah-musyawarah ini amat penting sebagai pertemuan sebelum Sidang Puncak ASEAN ke-37 yang melibatkan Perdana Menteri mulai Kamis ini," katanya.

Selain itu menteri-menteri luar negeri ASEAN turut bertukar pandangan dan berbagi usulan berhubung usaha pemulihan sektor ekonomi dan perdagangan ASEAN pasca-COVID-19.

"Saya juga ingin menyampaikan bahwa esok saya akan bertemu Perdana Menteri dalam satu sesi precouncil, yang mana saya akan berbagi pandangan berhubung perkara yang perlu dibangkitkan oleh Malaysia saat Sidang Puncak ASEAN ke-37 berdasarkan input-input yang diperolehi dalam musyawarah yang telah saya hadiri," katanya.

Dia mengatakan Perdana Menteri Tan Sri Muhyiddin Yassin akan mengetuai delegasi Malaysia dan diiringi oleh Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Dato’ Seri Mohamed Azmin Ali, Menteri Luar Negeri serta pejabat dari Kantor Pejabat Perdana Menteri, Kementerian Perdagangan Internasional dan Industri serta Kemenlu.

"Sidang puncak ini dipimpin oleh Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Xuan Phuc atas kapasitas Vietnam selaku Ketua ASEAN 2020," katanya.

Dia mengatakan sidang puncak ini merupakan sidang puncak kedua dan yang terakhir selama Vietnam memimpin ASEAN yang bertemakan "Cohesive and Responsive ASEAN".

Di antara agenda utama Sidang Puncak ASEAN ke-37 ialah meneliti isu-isu regional dan internasional terutama pascapandemi COVID-19, memperbincangkan tujuan ASEAN, termasuk usaha pembangunan komunitas ASEAN, pelaksanaan Visi Komunitas ASEAN 2025, serta isu-isu lainnya.

"Memperinci inisiatif utama ASEAN dalam respons terhadap COVID-19 serta keberhasilan kepemimpinan ASEAN oleh Vietnam," katanya.

Para pemimpin ASEAN direncanakan juga mengumumkan pembentukan Pusat Regional ASEAN bagi Darurat Kesehatan Umum dan Penyakit
Baru (ASEAN Regional Centre on Public Health Emergencies and Emerging Diseases).

Selain itu, para pemimpin ASEAN akan turut menyaksikan Majelis Penandatanganan Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP).

Sepanjang Sidang Puncak ASEAN para pemimpin juga akan mengambil bagian pada sidang-sidang puncak ASEAN Plus One bersama pemimpin-pemimpin dari Amerika Serikat, Australia, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru dan Republik Rakyat China, serta sidang video bersama Sekjen Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Perdana Menteri juga akan menyertai Sidang Puncak Asia Timur (EAS), Sidang Puncak RCEP dan Sesi Sidang EABC.

Selain itu, ASEAN akan meluncurkan tiga dokumen resmi yaitu Dokumen Kajian Jangka Pertengahan Visi Komunitas ASEAN 2025 (Midterm Review of ASEAN Community Vision 2025), Kerangka Pemulihan Komprehensif ASEAN (ASEAN Comprehensive
Recovery Framework) dan ASEAN Regional Reserve of Medical Supplies for Public Health Emergencies.

"Pada sidang ini Malaysia akan mengambil kesempatan untuk menyuarakan pendirian-pendirian penting negara yang akan disampaikan sendiri oleh perdana menteri khususnya berkaitan isu-isu internasional serta perkara yang menyentuh kepentingan ASEAN serta Malaysia," katanya.

Baca juga: Dalam pertemuan ASEAN, Menlu RI soroti penguatan kerja sama dengan AS
Baca juga: Dalam KTT ke-37 ASEAN, Indonesia dorong agenda penanganan pandemi

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020