Bandung (ANTARA News) - Sejumlah Kereta Api (KA) di jalur selatan tertahan selama tiga jam akibat longsor yang terjadi di KM 198+9/0 di antara Stasiun Lebakjero - Leles Kabupaten Garut, Jawa Barat.

Longsor yang menimbun lintasan jalan rel di kawasan perbatasan Garut dan Kabupaten Bandung itu terjadi Kamis (22/4) sekitar pukul 19.55 WIB.

Longsor tersebut segera dilaporkan oleh masyarakat kepada petugas stasiun Lebakjero.

KA Lodaya Malam jurusan Bandung - Solo Balapan yang tengah melaju dari arah Bandung akhirnya dihentikan di Stasiun Lebakjero untuk menunggu perbaikan jalur.

Satker Sarana jalan rel langsung dikerahkan mengangkat material longsoran yang terdiri atas tanah dan batuan itu. Longsor di kawasan itu akibat hujan deras sejak beberapa hari lalu.

Jalur baru bisa selesai dibebaskan dari longsoran tanah sekitar pukul 22.50 WIB. KA Lodaya Malam yang sempat tertahan di Stasiun Leles menjadi KA pertama yang melintas.

"Untuk sementara di lokasi kejadian dilakukan pembatasan kecepatan lima kilometer per jam, KA Lodaya menjadi KA pertama yang melintas ke arah Timur," kata Kepala Humas PTKA Daop II Bandung, Bambang Setya Pramono.

Bambang menyebutkan, kawasan Lebak Jero hingga Leles merupakan salah satu kawasan rawan logsor. Sehingga PTKA melakukan pengawasan dan pemeriksaan khusus dengan meningkatkan frekwensi patroli juru periksa jalan khususnya pada musim penghujan.

Akibat longsor di jalur selatan itu, selain KA Lodaya malam, sejumlah KA lainnya juga tertahan di stasiun terdekat dengan lokasi kejadian.

KA Pasundan yang dalam perjalanan dari Surabaya ke Bandung tertahan di Stasiun Leles. KA Serayu dari Jakarta - Kroya di Stasiun Nagreg, KA Kahuripan Padalarang - Surabaya tertahan di Stasiun Cicalengka.

Sedangkan KA Serayu dari Kroya tujuan Jakarta tertahan di Stasiun Cibatu.

"Tidak ada pemindahan penumpang ke KA lain, semua KA menunggu sampai jalur kembali bersih dan bisa dilintasi. Tak ada kerusakan rel di lokasi," kata Bambang.

Sementara itu, Kamis pagi juga terjadi longsor di antara Stasiun Banjar dan Wangon sehingga mengganggu perjalanan KA di jalur itu hingga beberapa jam.

"Pengawasan dan pemeriksaan jalur tetap dilakukan maksimal, meski saat ini curah hujan cenderung menurun. Terutama di kawasan yang termasuk rawan longsor dan amblas," kata Bambang Setya Pramono menambahkan. (S033/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010