Palangkaraya (ANTARA) - Forum Jurnalis Kalimantan Tengah mengadakan seminar dan lokakarya (Semiloka) untuk meningkatkan pengetahuan kalangan pers di daerah tersebut terkait masalah perubahan iklim yang menjadi permasalahan dunia pada saat ini.

"Kami mengadakan kegiatan ini dengan harapan para jurnalis di Kalteng dapat mengritisi dan menyebarkan pemberitahuan kepada masyarakat luas terkait permasalahan perubahan iklim yang menjadi perhatian dunia saat ini," kata Koordinator Semiloka Ingkit, di Palangkaraya, Minggu.

Menurut Ingkit, permasalahan tersebut sangat penting untuk diketahui karena Provinsi Kalimantan Tengah merupakan salah satu kawasan di Indonesia yang menjadi lokasi perdagangan karbon dalam upaya menyikapi permasalahan perubahan iklim saat ini.

Ingkit mengatakan, berdasarkan penelitian ilmuan PBB, perubahan iklim akibat pemanasan global dan skema perdagangan karbondioksida mengakibatkan penurunan produksi pangan dunia yang mengancam kesehatan,akibat kekurangan gizi, diare, infeksi, kekeringan, dan panas tinggi.

"Masalah perubahan iklim tersebut juga mengakibatkan, memaksa penduduk mencari tempat tinggal baru, baik dalam negaranya sendiri maupun memasuki negara lain, dan hal itu akan memicu konflik," ucap Ingkit.

Sementara itu, Gubernur Kalteng Agustin Teras Narang dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Kepala Bidang Pemulihan Kerusakan Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kalteng Erni Lambung, menyatakan, mendukung kegiatan tersebut untuk memberi pengetahuan yang lebih mendalam terkait masalah perubahan iklim.

Pihaknya menjelaskan, Provinsi Kalteng memiliki peranan penting untuk menjaga wilayah hutannya yang dianggap mampu mengatasi masalah perubahan iklim karena memiliki potensi ekosistem yang kaya karbon, yakni hutan gambut.

"Hal itu merupakan tantangan dan peluang dalam rangka membangun Provinsi Kalteng yang lebih maju, sejahtera dan bermartabat," jelasnya.

Oleh karena itu, lanjutnya, dengan dibekalinya para insan pers terkait permasalahan perubahan iklim melalui pemberitaan, maka diharapkan masyarakat setempat juga dapat menjaga dan memperhatikan lingkungan yang ada disekitarnya. (GR/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010