Jakarta (ANTARA News) - Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali mempertahankan suku bunga acuan (BI Rate) pada level 6,5 persen, setelah mempertimbangkan secara menyeluruh perkembangan terkini perekonomian dalam negeri yang kian membaik.

Direktur Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat BI Dyah NK Makhijani di Jakarta, Rabu, mengatakan, level BI Rate tersebut dipandang masih konsisten dengan pencapaian sasaran inflasi sebesar 5 plus minus 1 persen pada 2010 serta masih kondusif bagi upaya memperkuat proses pemulihan perekonomian, stabilitas keuangan, serta intermediasi perbankan.

Dewan Gubernur berpendapat bahwa proses pemulihan ekonomi global terus berlanjut dengan intensitas yang semakin kuat dan berdampak positif terhadap perekonomian domestik terutama kinerja ekspor Indonesia.

Proses pemulihan ekonomi yang terjadi di AS dan Jepang semakin membaik dan mendorong perbaikan perekonomian di negara-negara emerging market Asia seperti di Cina yang mencatat pertumbuhan cukup tinggi dalam kurun waktu tiga tahun terakhir.

Optimisme pemulihan ekonomi global semakin kuat meskipun masih terdapat risiko terkait krisis yang dialami sejumlah negara di Eropa seperti Yunani dan Portugal.

Berbagai indikator mengindikasikan perekonomian domestik tumbuh sesuai perkiraan, terutama ditopang oleh ekspor dan investasi.

Disamping konsumsi swasta yang masih tetap tinggi, kinerja ekspor mencatat pertumbuhan yang positif bahkan berpotensi lebih tinggi dari perkiraan sejalan dengan pemulihan ekonomi dunia yang semakin kuat.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010