Jakarta (ANTARA News) - Unilever memastikan tetap membeli 65 persen minyak sawit yang dibutuhkan perusahaan dari Indonesia meski tidak lagi mengambil pasokan dari PT Smart Tbk.

"Kita komitmen untuk mengambil 65 persen dari total kebutuhan minyak sawit Unilever global dari Indonesia," kata Head of Corporate Communications PT Unilever Indonesia Tbk, Maria Dewantini Dwianto, di Jakarta, Rabu.

Unilever selama ini membeli sekitar satu juta ton per tahun minyak sawit dari Indonesia, 200.000 ton palm kernel oil, dan 200.000 ton oleokimia mengandung palm kernel oil.

Maria menjelaskan pihaknya tidak pernah memutuskan kontrak dengan Smart karena pembelian minyak sawit dari Smart tidak menggunakan kontrak hanya berupa purchase order.

"Kami hanya tidak membeli dari Smart, tidak menolak dari yang lain," ujarnya.

Maria menambahkan sejak berhenti membeli dari Smart pada 11 Desember 2009, pihaknya masih menerima pasokan dari perusahaan itu hingga April 2010 sesuai purchase order yang ditandatangani.

"Pasokan dari Smart tetap jalan sesuai purchase order ada yang sampai kuartal I 2010 sampai April masih ada yang masuk, tapi kami tidak buat purchase order yang baru," tuturnya.

Untuk selanjutnya, Unilever menunggu hasil verifikasi produk minyak sawit Smart oleh dua konsultan dan ahli yang sedang dilakukan oleh Smart sebelum memikirkan kembali untuk mengambil pasokan dari perusahaan itu.

"Kalau tuduhan Green Peace terhadap Smart tidak benar, kami dengan senang hati akan mempertimbangkan kembali keputusan kami," tambahnya.
(E014/B010)

Pewarta:
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2010