Tegal (ANTARA News) - Konser musik D`Bagindas di lapangan Kalibriluk Slawi, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Sabtu malam berakhir ricuh ditandai dengan adu jotos antarpenonton.

Tidak ada korban jiwa pada peristiwa tersebut, sedangkan petugas Polres Tegal mengamankan 13 penonton yang diduga terlibat tawuran.

Sejumlah penonton yang terlibat keributan dengan membawa martir, batu, sabuk, dan senjata tajam itu hingga Minggu dini hari masih dimintai keterangan oleh aparat polres setempat.

Wakil Kepala Kepolisian Resor Tegal, Kompol Daniel Widya Muharam, mengatakan, belum mengetahui persis penyebab tawuran antarpenonton tersebut.

"Yang jelas saat ini kami telah mengamankan 13 penonton yang terlibat dalam aksi tawuran saat konser berlangsung dan menyita sejumlah barang bukti berupa martil, batu, dan sabuk," katanya.

Kericuhan yang diduga diawali saling senggol antarpenonton terjadi berulang-ulang selama konser berlangsung.

Aparat Polres Tegal yang berjaga-jaga di berbagai tempat tampak berlari ke tengah lapangan untuk melerai perkelahian antarpenonton.

Sejumlah penonton yang terlibat tawuran digiring ke belakang panggung dan kemudian dibawa ke Markas Polres Tegal.

Ia mengatakan, polres setempat menerjunkan sekitar 100 petugas berasal dari berbagai kesatuan di antaranya Satuan Resimen Mobil dan Kriminal serta Intelejen Brigade Mobil.

"Selain itu kami juga dibantu dari kesatuan Brigif sehingga tawuran bisa direda dan tidak berlangsung lama serta tidak menimbulkan korban jiwa," katanya.

Meskipun sempat terjadi kericuhan, konser musik D`Bagindas dengan personel Bian (vokal), Mike (keyboard), Dandy (gitar) dan Tile (gitar) tetap berlanjut hingga lagu yang terakhir sekitar pukul 23.00 WIB.

Sebagian penonton lain tampak terhanyut menikmati lagu yang dinyanyikan Bian seperti "Cinta", "Apa Yang Terjadi", "Empat Mata", "Tak Seindah Malam Kemarin", "Di mana Sumpahmu", "Kumenunggu", "Buktikan", "Setia", "Kangen", "Suka Sama Kamu", "Sayang", dan "Di hatiku Ada Namamu". (KTD/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010