Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Agus Martowardoyo tidak akan mengubah garis kebijakan ekonomi Indonesia dan tetap berpedoman pada ekonomi pasar atau neoliberalisme, kata pengamat ekonomi dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Ahmad Ma`ruf Msi.

"Jadi, pengganti Sri Mulyani Indrawati itu akan tetap kukuh membawa Indonesia pada `kubangan` ekonomi pasar," kata Ma`ruf yang juga Direktur Eksekutif Institute of Public Policy and Economic Studies (Inspect) di Yogyakarta, Kamis.

Menurut dia, Agus Martowardoyo adalah praktisi perbankan yang dunianya lebih banyak pada kegiatan ekonomi mikro meskipun skala bisnisnya sangat luas, sedangkan posisi Menteri Keuangan (Menkeu) adalah wilayah makro yang memiliki pilihan aliran dalam roh kebijakannya.

"Bagaimana pun, logika bisnis yang selama ini dilakukan mantan Direktur Utama (Dirut) Bank Mandiri itu adalah bisnis keuangan yang menggunakan pedoman neoliberalisme. Dengan demikian, tidak akan ada perubahan pedoman dalam tata kelola keuangan di negeri ini," katanya.

Ia mengatakan, sangat sulit untuk mengubah pola pikir yang selalu dalam konteks bisnis mikro berpedoman neoliberalisme, berubah menjadi pranata makro yang berani keluar dari arus utama pemikiran neoliberalisme.

"Padahal, negeri ini membutuhkan kebijakan ekonomi dan keuangan yang berani keluar dari arus utama pemikiran neoliberalisme agar tidak menjadi `budak` pasar dan selalu pada posisi pengikut bukan penentu arah ekonomi," katanya.

Namun demikian, menurut dia, bangsa ini harus memberikan kesempatan pada Agus Martowardoyo untuk menyampaikan visi dan misinya ke depan dan menunggu pandangan kebijakan di bidang keuangan yang akan dilakukan nanti.

"Menkeu baru diharapkan berani melawan arus utama pemikiran neoliberalisme, meskipun agak diragukan. Kita tunggu ke mana gerbong tata kelola keuangan negeri ini akan dibawa oleh Agus Martowardoyo," katanya.(B015/H008)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010