Pamekasan (ANTARA News) - Ratusan rumah warga di Dusun Tanah Merah, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur, Pamekasan, Madura, Jawa Timur, yang bertempat tinggal di lereng bukit terancam tertimbun tanah longsor.

Hal itu terjadi karena sejak beberapa waktu lalu sudah terjadi retakan di bukit di dusun itu sepanjang 200 meter, bahkan empat rumah sudah dikosongkan karena penghuninya khawatir tertimbun longsoran bukit.

"Empat rumah sudah dikosongkan dan penghuninya untuk sementara numpang di rumah familinya, karena khawatir longsoran terjadi di malam hari," kata warga Desa Pamoroh, Asrah, Minggu (23/5) malam.

Sebanyak 240 kepala keluarga yang tinggal di lereng bukit di Desa Pamoroh Kecamatan Kadur ini mengaku resah, longsoran bukit yang ada di sekitar rumah mereka terjadi di malam hari. Sebab pada Minggu (23/5) sore di bagian barat Dusun Tanah Merah tersebut telah terjadi longsoran sepanjang 50 meter dengan kedalaman sekitar 15 meter.

Berdasarkan pantauan ANTARA di lokasi kejadian, sebagian warga di dusun itu berjaga-jaga, bahkan ada yang mulai mengungsi, atas saran aparat desa dan tokoh masyarakat di Desa Pamoroh.

Retakan bukit di Dusun Tanah Merah, Desa Pamoroh, Kecamatan Kadur ini terjadi setelah sebelumnya hujan turun selama seminggu berturut-turut.

"Jika hujan terus turun, kemungkinan retakan ini akan longsor," kata Asrah.

Di Dusun Tanah Merah, Desa Pamoroh ini merupakan satu dari tiga titik rawan longsor yang ada di Kabupaten Pamekasan. Lokasi lainnya di Desa Larangan Luar, serta di wilayah pantai utara Pamekasan.

Di Desa Larangan yang menjadi penyebab rawan longsor karena galian batu bata, sedang di wilayah pantai utara Pamekasan karena dijadikan lokasi penambangan pasir oleh warga, sehingga tebing ada di pantai rawan longsor, bahkan sudah ada lima rumah warga yang rusak. (ZIZ/K004)

Pewarta:
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2010