Cibinong (ANTARA News) - Pusat Penelitian Biologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia akan "membedah" sejarah keanekaragaman hayati dari multi-disiplin ilmu melalui diskusi panel bertema "Sejarah Penelitian Hayati Nusantara: Keanekaragaman Hayati bagi Kemajuan Bangsa".

Staf humas LIPI Uus Nandang di Cibinong, Senin mengatakan sejumlah narasumber yang dihadirkan pada diskusi yang akan diadakan pada Selasa (25/5) di Gedung Botani-Mikrobiologi Pusat Penelitian (Puslit) Biologi LIPI komplek "Cibinong Science Center" (CSC)", Kabupate Bogor itu telah menyatakan kesiapannya untuk berbagi ilmu.

Ia menjelaskan, narasumber Prof Sardono W Kusumo akan mengulas kajian dengan judul "Sejarah Interaksi Seni dan Ilmu Hayati: Dari Jaman Belanda sampai Indonesia Merdeka".

Bahasan itu akan menelaah sejarah interaksi budaya, seni dan ilmu sejak jaman pra-Portugis dan VOC, semisal rekaman relief flora fauna di candi-candi dan artefak budaya.

"Raden Saleh pelukis tersohor `Mooi Indie` awalnya adalah penggambar biologi di Lands Plantentuin", katanya.

Kemudian, sekembalinya dari Eropa tumbuh menjadi filantropis dan Ketua Perhimpunan Seni dan Ilmu pengetahuan Batavia (de bataviasche Kunst en Wetenschappen Vereniging), suatu lembaga yang mendorong dan memfasilitasi riset para ilmuwan pengelana, katanya.

Sedangkan Prof Dr Yayuk R Suharjono akan membahas tema dengan judul "Ekspedisi Keanekaragaman Fauna untuk Kesejahteraan Bangsa: Dulu, Kini, dan Nanti", yang menelaah sejarah ekspedisi dan eksplorasi Museum "Zoologicum Bogoriense" sejak zaman Portugis, VOC, penjajahan Belanda sampai Indonesia Merdeka.

Ia menjelaskan, Prof Yayuk menelaah jumlah spesimen yang dikumpulkan, penelitian yang dilakukan, dan pemberdayaannya sesuai dengan yang dimandatkan untuk menghasilkan rekomendasi dan solusi serta menjawab tantangan ke depan.

Selain kedua pembicara tersebut, diskusi panel ini juga menghadirkan tiga pembicara kunci lainnya yaitu Dr Kuswata Kartawinata yang juga membahas judul "Ekspedisi Keanekaragaman Flora untuk Kesejahteraan Bangsa: Dulu, Kini, dan Nanti", Dr Herwasono Soedjito dengan judul "Menelaah Sumberdaya Hayati Nusantara: Menggali Milik Sendiri untuk Kemajuan Negeri" dan Harto Juwono, MA, dengan judul "Dayaguna Arsip Nasional: Mengungkap Misteri Ekspedisi Keanekaragaman Hayati Nusantara".

Menurut Uus Nandang, tema diskusi panel dalam rangka merayakan Hari dan Tahun Biodiversitas International 2010 itu sekaligus menyemarakkan "Tahun Kunjungan Museum Indonesia".

Dalam kaitan itu, LIPI ikut mengambil peran untuk menyadarkan masyarakat agar mengetahui dan memahami pentingnya penelitian untuk kelestarian dan pemberdayaan sumberdaya keanekaragaman hayati bagi kehidupan dan kesejahteraan manusia Indonesia.(KR-LR/S022)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010