Kota Gaza (ANTARA News) - Polisi Hamas menahan dan mendeportasi seorang perwira tinggi militer Mesir yang memasuki Jalur Gaza, kata menteri dalam negeri, Senin sementara hubungan kelompok itu dengan Kairo tetap terganggu.

"Pihak keamanan telah menahan seorang perwira tinggi Mesir yang memasuki Jalur Gaza untuk mengumpulkan informasi intelijen tentang warga Palestina, masalah pemerintah dan lain-lainnya," kata menteri dalam negeri Hamas Fathi Hamad yang dikutip surat kabar Falasteen yang dekat dengan Hamas.

Ia mengatakan perwira itu telah dipulangkan ke Mesir dan menyerukan pembentukan satu komite bersama untuk mengkoordinasikan masalah-masalah keamanan, walaupun "para perwira melanggar pagar keamanan Palestina."

Kementerian dalam negeri tidak bisa segera dihubungi untuk diminta komentar.

Hubungan Hamas dengan Kairo, penengah utamanya dengan pihak luar memburuk dalam bulan-bulan belakangan ini karena Mesir membangun sebuah pagar keamanan di bawah tanah di sepanjang perbatasannya dengan Gaza untuk mengekang penyelundupan.

Awal bulan ini, Hamas menuduh Mesir menyiksa para tahanan Palestina termasuk seorang saudara kandung salah seorang juru bicara utama kelompok itu, yang menurut Hamas disiksa sampai mati di sebuah penjara Mesir Oktober lalu.

"Mesir harus mengarahkan penyelidikan terhadap pendudukan Israel dan bagaimana para warganya memasuki wilayah Palestina dan Mesir," kata Hamad dalam wawancara dengan surat kabar itu.

"Mesir seharusnya berpihak dengan rakyat Palestina dan bukannya mengirim para perwira menyusup ke Gaza unutk mengumpulkan informasi intelijen tentang perlawanan, tidak menyiksa para tahanan Palestina untuk memperoleh informasi intelijen tentang Gaza," tambahnya.

Gaza berada dalam blokade ketat Israel sejak Hamas menguasai wilayah itu Juni 2007.

Mesir juga menutup sebagian besar perbatasannya dengan Gaza, tetapi sampai tahun lalu menutup mata soal jaringn terowongan yang digunakan untuk menyelundupkan barang-barang kebutuha pokok bagi penduduk Gaza.

Kairo juga menengahi rekonsiliasi dengan saingannya gerakan Fatah serta perundingan dengan Israel menyangkut pertukaran seorang serdadu Israel yang ditahan kelompok itu.(H-RN/B002)

Pewarta:
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2010