Pacitan (ANTARA News) - Bencana tanah longsor kembali melanda wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, setelah diguyur hujan sejak Minggu (23/5) malam hingga Senin dini hari.

Staf Humas Pemkab Pacitan, Purwo Sasongko, Senin malam, mengatakan, bencana itu mengakibatkan belasan rumah di Kecamatan Tulakan dan Kecamatan Ngadirojo rusak parah.

Ia menyebutkan, longsor pertama terjadi di Kecamatan Tulakan yang mengakibatkan empat bangunan rumah di Desa Ngumbul milik Mislan, Solepe, Misgi, dan Edi porak-poranda. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Namun dua ekor sapi milik Mislan mati tertimbun tanah longsor.

Tak berapa lama berselang, bencana tanah longsor terjadi di Kecamatan Ngadirojo. Sedikitnya lima rumah warga yang berdiri di atas tanggul sungai hanyut terbawa banjir. Dua rumah warga di Desa Cangkring, Kecamatan Ngadirojo, masing-masing milik Sugiyono dan Ramadan juga mengalami kerusakan pada bagian teras rumah.

Sementara itu, di Desa Tanjung Lor dua rumah juga rusak terkena longsor, sedangkan di Desa Bogoharjo, satu unit rumah rusak parah terbawa banjir Sungai Lorok. Bahkan rumah milik Marjuki di Desa Bogoharjo sudah tidak bisa ditempati lagi karena sebagian besar bangunan rumahnya nyaris rata dengan tanah.

"Sampai saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih mendata kerusakan rumah. Jumlahnya diperkirakan belasan," kata Purwo.

Selain menimbun rumah, material tanah bercampur lumpur juga sempat menutup jalan alternatif antar kecamatan yang melewati desa itu.

Ruas jalan kembali terbuka setelah satu unit alat berat jenis "wheel loader" milik Dinas Bina Marga dan Pengairan setempat melakukan pembersihan.

Di Desa Hadiluwih puluhan hektar lahan pertanian terendam banjir. Warga setempat hanya bisa pasrah dan kemungkinan terpaksa melakukan tanam ulang karena padi baru berusia satu bulan.

Belum diketahui nilai kerugian akibat bencana beruntun yang melanda Kabupaten Pacitan selama dua pekan terakhir ini.

Sebelumnya tanah longsor juga terjadi di Dusun Tumpak, Desa Taman Asri, Kecamatan Pringkuku, dan Desa Tambakrejo, Kecamatan Pacitan, pada 13-14 Mei lalu. Dalam peristiwa itu, seorang warga desa itu bernama Sero (69) tewas dan tiga orang korban lainnya yakni Katini (41), Tusiyem (38), dan Supi (39), mengalami luka-luka.

Bencana tersebut berlanjut pada 19 Mei 2010, tepatnya di perbukitan Dusun Krajan, Desa Nawangan, Kecamatan Nawangan, Kabupaten Pacitan. Peristiwa itu menyebabkan permukaan jalan yang menghubungkan Jatim dengan Jateng tertimbun tanah longsor.
(T.M038/Z002/P003)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010