Pekalongan (ANTARA News) - Dua kelompok massa pendukung calon wali kota Pekalongan nyaris bentrok usai para calon pemimpin daerah itu menyampaikan visi, misi, dan program di gedung DPRD setempat, Minggu siang.

Kedua kelompok massa pendukung tersebut, yaitu kelompok massa dari pasangan calon Wali Kota Basyir Achmad-Alf (Alek) Arslan Junaid dengan massa pasangan calon Abu Almafakhir-Masroef.

Aksi dorong-mendorong dan caci-maki juga sempat terlontar dari kedua kelompok massa pendukung tersebut.

Namun, aksi tersebut dapat dihentikan setelah petugas gabungan dari Kepolisian Resor Kota (Polresta) Pekalongan dan Brimob membubarkan mereka.

Kepala Bagian Operasional (Kabag Ops) Polresta Pekalongan Komisaris Polisi Sulistiyo mengatakan, peristiwa tersebut masih dalam batas wajar dan belum sampai menimbulkan tindakan anarkis.

"Peristiwa dorong-mendorong antaramassa itu terjadi karena hanya salah paham saja. Namun, masalah itu sudah dapat diselesaikan dan sudah tidak ada masalah," katanya.

Divisi Penanganan dan Tindak Lanjut Laporan Panwaslu Kota Pekalongan, Aris Nurhamidi, mengatakan bahwa masalah tersebut terjadi karena pendukung Abu Almafakhir-Masroef tidak berkenan dengan lambang kabah yang dikenakan pendukung Basyir Achmad-Alfarsalam Junaid pada kaos mereka.

Pasangan calon Wali Kota Abu Almafakhir-Masroef, salah satunya mendapatkan dukungan dari PPP, PKB, PDIP, dan PAN sehingga mereka tak berkenan ketika logo kabah dikenakan pendukung Basyir, katanya.

Namun, kata dia, sebenarnya persoalan tersebut sudah dapat diselesaikan oleh tim sukses masing-masing para pasangan calon wali kota itu.

(ANT/S026)

Pewarta:
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010