Jakarta (ANTARA) - Penyebab kematian Eddie Van Halen telah dikonfirmasi, dua bulan setelah ikon rock itu meninggal, demikian dilansir NME.

Gitaris grup musik Van Halen itu meninggal pada 6 Oktober 2020 di usia 65 tahun setelah berjuang melawan kanker untuk waktu yang lama.

Sertifikat kematian Van Halen, yang telah diperoleh TMZ, menyebutkan penyebab langsung kematiannya sebagai kecelakaan serebrovaskular, atau stroke. Dia juga memiliki beberapa penyebab yang mendasari kematiannya, termasuk pneumonia, sindrom myelodysplastic atau kelainan sumsum tulang dan kanker paru-paru.

Sertifikat tersebut juga mencantumkan sejumlah "kondisi penting lainnya", termasuk kanker kulit di kepala dan lehernya serta detak jantung yang tidak teratur.

Baca juga: Gitaris legenda Eddie Van Halen meninggal dunia

Baca juga: Van Halen rujuk lagi dengan David Lee Roth


Tubuh Van Halen dikremasi 22 hari setelah kematiannya dan abunya telah diberikan kepada putranya, Wolfgang.

Dalam sebuah wawancara baru-baru ini, Wolfgang mengungkapkan bahwa ayahnya telah diberi tahu bahwa hanya memiliki enam minggu untuk hidup pada tahun 2017, saat didiagnosis dengan kanker paru-paru stadium empat. Setelah menerima diagnosis, dia pergi ke Jerman untuk perawatan.

"Apa pun yang mereka lakukan di sana, itu luar biasa, karena aku punya tiga tahun lagi bersamanya," kata Wolfgang.

Ketika kematian Van Halen dikonfirmasi pada bulan Oktober, bintang-bintang dari seluruh dunia memberikan penghormatan kepada musisi tersebut.

Pada upacara Hall Of Fame Rock And Roll tahun ini, Van Halen mendapat penghormatan dari Slash, Kirk Hammett dari Metallica, dan Tom Morello dari Rage Against The Machine.

"Eddie Van Halen adalah Mozart dari generasi kami. Dia memiliki bakat yang mungkin muncul sekali dalam satu abad," kata Morello.

Baca juga: Van Halen Akan Konser Lagi Setelah 22 Tahun

Baca juga: R.E.M dan Van Halen Masuk Rock and Roll Hall of Fame

Penerjemah: Maria Cicilia
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020