Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo kembali menegaskan akan menjadi orang pertama di Indonesia yang menerima vaksinasi COVID-19, apabila sudah ada izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Hal itu disampaikan Presiden saat memberikan Bantuan Modal Kerja senilai Rp2,4 juta kepada pedagang, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat.

"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali, jadi di Indonesia saya yang pertama kali akan divaksin," tegas Presiden disela penyerahan bantuan modal kerja bagi para pedagang di Bogor, Jumat.

Baca juga: Presiden Jokowi harap seluruh masyarakat Indonesia mau divaksin

Baca juga: Presiden: Vaksin COVID-19 gratis untuk masyarakat


Presiden menyatakan hal itu untuk meyakinkan pedagang dan publik bahwa vaksinasi aman diberikan jika sudah ada izin BPOM.

"Untuk menunjukkan divaksin tidak apa-apa, sehingga kalau nanti sudah divaksin artinya kita sudah kembali normal lagi," jelas Presiden.

Presiden menekankan bahwa untuk menciptakan kekebalan komunal atau herd immunity, diperlukan vaksinasi minimal kepada 70 persen penduduk atau 182 juta jiwa.

Oleh sebab itu, proses vaksinasi membutuhkan waktu.

"70 persen, atau 182 juta penduduk harus divaksin satu-satu. Kayak anak kecil kelas vaksinasi. Kayak digigit semut lah, tik gitu saja.182 juta bayangkan, banyak sekali memerlukan waktu. Sehingga sekali lagi, begitu besok divaksin, keadaan belum langsung normal, karena butuh waktu untuk vaksin satu-satu," kata Presiden.

Baca juga: Presiden tekankan vaksinasi tidak ada kaitan dengan keanggotaan BPJS

Baca juga: Anggota DPR sebut vaksin gratis bukti kehadiran negara

Baca juga: Seknas Jokowi apresiasi keputusan Presiden soal vaksinasi gratis

 

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2020