Jakarta (ANTARA News) - Operator telekomunikasi GSM, AXIS, memperluas jangkauan (coverage) jaringan layanannya ke Kediri, Jawa Timur, yang diluncurkan Senin.

"Perluasan ini mencerminkan komitmen kami. AXIS akan terus mengembangkan jaringannya di Kediri dan Jawa Timur pada umumnya, serta wilayah lainnya di Indonesia," kata Chief Marketing Officer Axis, Johan Buse, melalui siaran pernya di Jakarta.

Dengan perluasan layanannya di Kediri, jaringan AXIS akan dapat dinikmati oleh lebih dari 1,7 juta orang di Kediri.

AXIS akan terus memperluas cakupan dan kualitas layanan, meski harganya tetap terjangkau baik untuk komunikasi suara atau pun data.

Dalam beberapa hari ini, AXIS akan memperluas layanan ke beberapa kota lainnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat serta Sumatera bagian Utara dan Selatan.

"Kita menargetkan lebih dari dua kali lipat jumlah konsumen 2008 atau lebih dari 6 juta pelanggan," kata Presiden Direktur dan Chief Executive Officer NTS, Erik Aas di Jakarta, Selasa (13/1).

Dia mengklaim AXIS telah diaktivasi oleh lebih dari 3 juta orang selama 10 bulan beroperasi sejak Februari 2008 di Surabaya Jawa Timur.

AXIS juga mengklaim telah menjangkau sekitar 40 persen populasi masyarakat Indonesia (88 juta orang) pada 90 kota di 8 propinsi yang dilayani dengan 3.000 menara radio pemancar (BTS/Base Transceiver Station).

Pada 2009, AXIS menargetkan dapat membangun lebih dari 3.000 BTS (base transceiver station) sehingga memiliki 6.000 BTS,  75 persennya merupakan menara bersama (tower sharing) dan sisanya dibangun sendiri untuk menjangkau 65 persen populasi Indonesia.

AXIS telah menunjuk Huawei dan Ericsson untuk membangun jaringan AXIS. Huawei akan membangun 4.000 BTS di Jawa, Bali, Lombok, Kalimantan dan Sulawesi, sedangkan Ericsson 2.100 BTS di Jakarta, Banten dan Sumatera.

Tahun ini AXIS fokus berekspansi dan menguatkan jaringan ke 30 kota di 11 propinsi di Jawa dan Sumatera yaitu Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Sumatera Barat, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan Kepulauan Bangka Belitung.

"Kami telah menyiapkan dana investasi sekira 500 juta dolar AS di bidang infrastruktur," ujar Erik.
(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2009