Kita harus bisa menghadirkan produk yang lebih variatif dan inovatif apalagi jika produk yang kita tawarkan itu mengandung nilai budaya dan kearifan lokal, jadi harus dilestarikan dengan inovasi
Jakarta (ANTARA) - Produk lokal yang berbasis pada industri kreatif dan mengandung konten kearifan lokal yang besar disarankan untuk kreatif dan inovatif agar mampu bersaing di tengah pandemi COVID-19 dan persaingan pasar yang semakin ketat.

Direktur Utama Behaestex Najib Abdurrauf Bahasuan, Senin, mengatakan pihaknya mengajak para pelaku ekonomi kreatif di Indonesia agar tetap inovatif sehingga mampu bersaing.

“Kita harus bisa menghadirkan produk yang lebih variatif dan inovatif apalagi jika produk yang kita tawarkan itu mengandung nilai budaya dan kearifan lokal, jadi harus dilestarikan dengan inovasi,” katanya.

Baca juga: Kemenperin: OVOP hasilkan produk IKM berkearifan lokal berkelas global

Seperti merek yang dikembangkannya sejak 68 tahun silam itu mampu bertahan di pasar nasional dan internasional melalui inovasi kualitas, motif, dan tradisi pelestarian budaya.

Perusahaan itu bermula dari Pertenunan BHS di Gresik yang pada awalnya memproduksi sarung tenun dengan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dengan merek BHS.

Ia bersyukur karena kini sarung BHS menjadi perintis sekaligus pemimpin pasar di industri sarung tenun tradisional ATBM. Dalam perkembangannya perusahaan berinovasi memproduksi sarung dengan Alat Tenun Mesin (ATM) dengan merek Atlas untuk membagi segmen pasar.

Di masa pandemi sepanjang 2020 perusahaan itu juga telah meluncurkan produk-produk baru antara lain sprei Atlas Premium, sarung Atlas Super Premium, sarung batik, kain batik jacquard, dan baju batik jacquard.

Baca juga: Mendag: GDI wujud komitmen Kemendag tingkatkan kualitas produk lokal

Ia mengajak para pelaku ekonomi kreatif untuk jeli melihat peluang dan menggarap pasar ke semua segmen sekaligus jangan berhenti berinovasi.

“Kami awal tahun ini misalnya menyasar segmen entry level mengingat masih tingginya kebutuhan pasar domestik maupun ekspor dengan membuat varian baru BHS Cosmo,” kata Najib.

Selain itu pihaknya mengajak pelaku UMKM untuk terus mengembangkan distribusi produk baik lokal maupun internasional mulai dari Asia Tenggara, Afrika, Amerika, dan beberapa benua lainnya.

“Selain mengembangkan di pasar offline, kita juga harus merambah ke pasar online melalui official store marketplace,” katanya.

Baca juga: Menperin dorong IKM penuhi kebutuhan produk lokal di pasar daring
 

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2020