Populasi ternak sapi di NTT hingga tahun 2020 terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sehingga mampu menembus 1 juta ekor
Kupang (ANTARA) - Pemerintah Nusa Tenggara Timur menyebutkan populasi ternak sapi yang berhasil dikembangkan para peternak sapi di daerah ini menembus satu juta ekor pada 2020.

"Populasi ternak sapi di NTT hingga tahun 2020 terus mengalami pertumbuhan yang signifikan sehingga mampu menembus 1 juta ekor," kata Kepala Biro Humas dan Protokol Setda NTT, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis.

Ia mengatakan, Pemerintah NTT telah menetapkan sektor Peternakan sebagai salah satu sektor unggulan, karena memiliki kontribusi yang besar terhadap pembangunan ekonomi masyarakat.

Dia mengatakan, ternak sapi yang mencapai 1 juta ekor itu merupakan hasil usaha dilakukan peternak dan tujuh investor yang bergerak dalam usaha peternakan.

"Dengan satu juta ekor ternak sapi yang tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTT itu merupakan suatu modal ekonomi untuk mengerahkan usaha ekonomi masyarakat NTT," kata Marius.

Ia mengatakan, meningkatnya populasi ternak sapi di provinsi berbasis kepulauan ini berkat kerja keras pemerintah NTT yang terus mendorong peternak mengembangkan usaha ternak secara profesional dari sebelumnya lebih mengarah pada pola tradisional.

"Apabila sebelumnya ternak dibiarkan di padang tetapi saat ini sudah mulai pada pola peternakan yang lebih moderen dengan mengkandangkan ternak sehingga bobot ternak terus meningkat,"tegas Marius.

Marius optimistis dalam kepemimpinan Gubernur NTT, Viktor Bungtilus Laiskodat dan Wakil Gubernur, Josef Nae Soi pembangunan sektor peternakan akan bertumbuh dengan pesat karena berbagai inovasi untuk percepatan pembangunan peternakan terus dilakukan.

Marius menambahkan, pemerintah NTT juga sedang mempersiapkan pembangunan pabrik pakan ternak pertama di NTT guna mendukung pembangunan sektor peternakan. 

Baca juga: Pengiriman ternak dari NTT sesuai protokol kesehatan COVID--19
Baca juga: Empat tahun Tol Laut, Pelni angkut 40.310 sapi dari NTT ke Jakarta

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020