Jakarta (ANTARA) - Makanan gizi seimbang bisa membantu meningkatkan imunitas tubuh, demikian pakar gizi dr Johanes Chandrawinata Sp.Gk, MND.

"Pandemi COVID-19 ini mengharuskan kita untuk menjaga daya tahan tubuh yang optimal dan pada saat yang sama juga menjaga serta memperbaiki kesehatan tubuh agar terhindar dari berbagai penyakit," kata dr Johanes dalam siaran pers, Kamis.

Aktivitas sistem imun akan meningkat saat individu terkena infeksi. Peningkatan aktivitas tersebut disertai peningkatan metabolisme, yang memerlukan sumber energi dan bahan untuk biosintesa dan molekul pengatur, kata dr Jo, sapaan akrab Johanes.

Baca juga: Pentingnya variasi menu pada makanan anak

Baca juga: Cegah COVID-19, IDI sarankan makan masakan rumah dengan gizi seimbang


"Sumber energi dan bahan molekul pengatur berasal dari diet. Karena itu kecukupan asupan berbagai jenis zat gizi sangat penting untuk menunjang sistem imun berfungsi secara optimal," kata dokter yang berpraktik di RSIA Melinda Bandung di Bandung tersebut.

Diet gizi seimbang memiliki empat pilar yakni mengkonsumsi makanan yang bervariasi, menjaga kebersihan, berolahraga rutin dan menjaga berat badan ideal.

Dr Johanes, yang juga menjadi narasumber untuk kegiatan Webinar yang akan dilaksanakan oleh PT Ajinomoto Indonesia bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dalam momentum Hari Gizi Nasional 2021 mengatakan selain diet seimbang, melakukan diet rendah garam juga menjadi salah satu cara untuk mencegah munculnya penyakit degeneratif yang bisa menjaga sistem imun semakin tinggi.

"Sudah banyak penelitian tentang penurunan asupan natrium (garam). Contoh, Halim dkk dalam penelitian terbaru tahun 2020 dalam Journal of Food Science juga membuktikan peran MSG dalam menjaga rasa nikmat makanan walaupun kadar natrium nya dikurangi antara 30-60 persen. Dari penelitian tersebut, dapat kita simpulkan bahwa penurunan asupan garam dapat dicapai tanpa harus mengorbankan cita rasa makanan dengan penambahan MSG secukupnya," kata dia.

Menurut dr Jo, kampanye pemerintah Indonesia terkait GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) dan juga pembatasan GGL (Gula-Garam-Lemak), tidaklah cukup untuk mengentaskan permasalahan gizi di Indonesia.

"Peran serta industri atau pelaku bisnis dibidang makanan juga perlu ditingkatkan dengan membuat produk yang lebih sehat rendah gula, rendah garam, dan rendah lemak, namun tetap bercita-rasa tinggi demi ikut aktif menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih sehat," kata dia.

Tak kalah penting, memberikan edukasi kepada masyarakat tentang makan makanan yang lebih sehat untuk menjaga agar tubuh lebih sehat juga harus senantiasa dilakukan.

Baca juga: Pakar gizi ingatkan perlunya gizi seimbang pada penderita anemia

Baca juga: Pentingnya jaga keseimbangan nutrisi di kala pandemi

Baca juga: Ibu hamil dan bayi harus dapat gizi seimbang dan ASI saat pandemi

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021