“Kepemimpinan dia ditempuh dengan cara yang tenang dan halus... Dia menyadari saat ini pendekatan inilah yang lebih penting sebelum menata roster."
Pemimpin tim muda

Lilliard benar Curry kini bermain bersama roster muda yang kurang begitu berpengalaman. Namun Curry telah beradaptasi baik dengan roster ini dan memetik hal positif dari rekan-rekan mudanya itu.

Buktinya, setelah mencetak 62 poin, Curry mencatat efektivitas lemparan 51,6 persen, dan 46 persen untuk lemparan tiga angka. Yang menarik dia membukukannya ketika melawan tim-tim yang rapat menjaga dia.

Curry juga melewati catatan legenda NBA Michael Jordan sebagai guard yang minimal mencetak 25 poin dan efektivitas lemparan di atas 50 persen dalam sebelas pertandingan NBA berturut-turut.

Di luar itu semua, Curry juga memiliki aspek lain yang tak kalah pentingnya, yakni kepemimpinan.

Dan gaya kepemimpinan dia dalam tim sungguh menarik. Curry berhati-hati dalam berkata kepada rekan-rekan satu tim dan malah membuat dia terlihat berwibawa.

“Kepemimpinan dia ditempuh dengan cara yang tenang dan halus,” kata pelatih Warriors Steve Kerr seperti dikutip NBC. "Dia menyadari saat ini pendekatan inilah yang lebih penting sebelum menata roster."

Pendekatan timnya yang unik itu yang disertai disiplin dan selera humor yang tinggi, membuat rekan-rekan satu timnya terangkul.

"Saya punya kepribadian tertentu. Saya senang bercanda. Saya ingin nyambung dengan cara itu. Tapi juga ada disiplin dan fokus mengenai bagaimana saya mendekati pertandingan baik dalam latihan berlatih maupun bermain," kata Curry.

"Menemukan keseimbangan seperti itu selalu menjadi komponen besar untuk etos kerja yang Anda butuhkan agar berhasil pada setiap tingkatan," sambung dia.

Etos dan mental seperti ini pula yang membuat CEO Warriors Joe Lacob dan general manager Bob Myers tak ragu mengikat kontrak empat tahun senilai 44 juta dolar AS saat pertama menggandeng Curry pada 31 Oktober 2012.

Dan semua itu pula yang membuat dia tiga kali menjuarai NBA, superstar global, berkah untuk komunitasnya dan menjadi pujaan di Bay Area di San Francicso sampai mendorong terwujudnya arena baru basket pertama di San Francisco dalam kurun 78 tahun.

Kini dia membimbing pemain-pemain muda agar matang dan berkualitas di lapangan karena dia tahu kematangan dan kualitas mereka akan membuat poin-poin besar yang dia cetak membuat Warriors menduduki lagi singgasana NBA.


Baca juga: Bintang Warriors gelar pawai menentang rasisme di AS
Baca juga: Absennya Stephen Curry ternyata karena terkena influenza "musiman"
Baca juga: Kembali sehat, Stephen Curry tatap Olimpiade

 

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2021