Samarinda  (ANTARA News)- Provinsi Kalimatan Timur (Kaltim) akan mendirikan Sekolah Jurnalistik Internasional (SJI) dengan nama Internasional Asian Press Institute Pemerintah Provinsi Kaltim, yang saat ini programnya masih dalam penggodokan.

"Pendirian sekolah ini merupakan keinginan Pak Gubenur, makanya kami kemudian mengundang PWI Kaltim dan sejumlah media massa untuk membicarakan program ini agar lebih matang," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim, M. Jauhar Effendi, di Samarinda, Selasa.

Sejumlah perwakilan dari kalangan pers yang hadir dalam pembahasan sekolah internasional tersebut, antara lain Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Cabang Kaltim, dari TVRI Kaltim, RRI Samarinda, dan ANTARA Biro Kaltim.

Menurut Jauhar, program sekolah internasional itu sebenarnya ada dua, yakni Program Nasional Sekolah Jurnalisme Indonesia (PNSJI) dan Program Internasional Asian Press Institute (PIAPI) Pemprov Kaltim, namun kemungkinan yang dilaksanakan adalah PIAPI.

PNSJI merupakan realisasi dari komitmen Pemprov Kaltim dan masyarakat pers serta PWI Kaltim terhadap program nasional yang telah diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 9 Februari 2010 di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).

Sedangkan PIAPI merupakan program yang digagas Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sebelum peresmian SJI Palembang. SJI kemudian akan dikembangkan di Kaltim menjadi program internasional menjadi PIAPI.

Gubernur Kaltim juga pernah membahas hal tersebut di sela-sela HPN Palembang dengan Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS), lembaga pendidikan jurnalistik independen yang didirikan Dewan Pers pada 1988.

"Pergeseran nama Asian Institute of Jurnalism menjadi Asian Press Institute muncul setelah Gubernur Kaltim berdiskusi singkat dengan beberapa wartawan dan konsultan komunikasi senior," kata Jauhar.

Dalam diskusi itu akhirnya menelurkan tiga gagasan. Pertama, Kaltim akan melaksanakan program SJI sesuai komitmen di Palembang. Kedua, meski SJI di Kaltim berskala nasional, namun harus tetap mencerminkan karakter dan kebutuhan lokal.

Sementara itu, ia mengemukakan bahwa hal ketiga adalah sedapat-dapatnya SJI Kaltim di masa depan dikembangkan menjadi program regional dan internasional dengan karakter khusus.

Pertemuan dengan perwakilan sejumlah media massa pada Selasa ini akan dilanjutkan pada pertemuan kedua kalinya. Diharapkan pada pertemuan berikutnya akan didapatkan ide lebih baik guna terwujududnya program itu.

Sementara itu, Sekretaris PWI Kaltim, Intoniswan mengatakan, pada awalnya pihaknya hanya akan mendirikan Lembaga Pendidikan dan Keterampilan (LPK) Jurnalistik guna mencetak tenaga wartawan siap pakai di Kaltim karena Kaltim masih minim wartawan profesional.

"Itu memang program awal yang kami gagas, namun jika pak gubernur berkeinginan mendirikan sekolah betaraf internasional, saya rasa untuk jangka panjangnya akan berdampak positif, kami jelas mendukung," kata Inton. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010