Kairo (ANTARA News/AFP) - Presiden Mesir Hosni Mubarak, Selasa, memerintahkan dibukanya perlintasan perbatasan Rafah untuk memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza, kantor berita resmi Mesir MENA melaporkan.

Perintah itu tiba satu hari setelah serangan mematikan oleh pasukan khusus Israel terhadap konvoi kapal bantuan ke Gaza, yang diblokade Israel sejak 2007.

"Presiden Mesir Hosni Mubarak telah memberi perintah untuk membuka perlintasan perbatasan Rafah guna memungkinkan bantuan kemanusiaan dan medis masuk ke Jalur Gaza, dan juga untuk menerima kasus medis yang membutuhkan akses ke wilayah Mesir," kata MENA.

Menurut sumber keamanan Mesir di Rafah, perbatasan it dibuka Selasa pada pukul 13.30 waktu setempat (pukul 17.30 WIB). Belum ada tanggal yang ditetapkan bagi perbatasan itu untuk ditutup lagi.

Perbatasan Rafah adalah perlintasan satu-satunya di Gaza yang melangkaui Israel. Mesir mempertahankan perbatasan itu sebagian besar tutup, membukanya hanya untuk kasus kemanusiaan dalam dua hari sepekan.

Perjanjian 2005 yang diperantarai oleh AS, menempatkan pemerintah Otonomi Palestina dan Israel menguasai perbatasan itu, dengan pengawasan dari Uni Eropa.

Mesir telah mendapat kecaman keras di kawasan itu karena mempertahankan perbatasan tersebut tetap ditutup dan karena membangun tembok di bawah tanah dalam upaya untuk mengekang penyelundupan, yang negara itu anggap sebagai risiko keamanan.

Israel telah menerapkan blokade yang melumpuhkan pada 2007 setelah gerakan Islam Hamas merebut kekuasaan wilayah itu dari pasukan yang setia pada presiden Palestina Mahmud Abbas yang didukung AS.

Pada Desember 2008, Israel melancarkan serangan besar-besaran dalam upaya untuk menghentikan serangan roket dan mortir oleh gerilyawan yang bermarkas di Gaza. Sekitar 1.400 warga Palestina tewas dan 13 orang Israel tewas dalam konflik 22 hari itu.

Sejek 2007, 1,5 juta orang di Gaza mengandalkan pada jaringan terorongan di bawah perbatasan Rafah untuk sebagian besar kebutuhan mereka.

Bank Dunia memperkirakan bahwa 80 persen impor Gaza dibawa masuk melalui terowongan itu.

Sebagian besar terowongan itu untuk membawa masuk barang-barang kebutuhan pokok seperti pangan, alat-alat rumahtangga, material bangnnan dan ternak. Hamas dan kelompok gerilyawan lainnya menggunakan terowongan mereka sendiri yang lebih rahasia untuk menyelundupkan senjata dan uang.

Langkah untuk membuka perbatasan itu terjadi setelah pasukan khusus Israel menyerang konvoi kapal bantuan ke Gaza, Senin, yang menewaskan sedikitnya sembilan aktivis pro-Palestina dan memicu teriakan internasional.

Keenam kapal itu membawa sekitar 10.000 ton pasokan.(*)

(Uu.S008/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010