Pekanbaru (ANTARA News) - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) memanggil striker klub PSPS Pekanbaru Muhammad Isnaini untuk mengikuti seleksi pembentukan tim nasional (timnas) senior merah putih pada 7-8 Juni 2010 di Jakarta.

"Isnaini merupakan satu-satunya pemain PSPS yang dipanggil untuk mengikuti seleksi timnas merah putih untuk wilayah barat yang digelar pekan depan di Jakarta," ujar Asisten Manajer PSPS, Dityo Pramono, di Pekanbaru, Selasa.

Menurutnya, koleksi 15 gol yang ditorehkan Isnaini dalam satu musim bersama PSPS yang menjadi salah satu klub promosi peserta liga sepak bola paling bergengsi di Tanah Air, Indonesia Super League (ISL) 2009/2010 telah membuat PSSI kepincut.

Dijajaran pencetak gol terbanyak ISL yang baru berakhir digulirkan, striker tim berjuluk `Askar Bertuah" dengan tinggi 173 centimeter dan masih berstatus aktif sebagai anggota kepolisian di Poltabes Pekanbaru dengan pangkat brigadir polisi itu merupakan pencetak gol tersubur.

Gol yang dicetak Isnaini yang lahir dari kerja sama tim terutama dari rekan duetnya di lini depan PSPS, Dzumafo Herman yang mengoleksi 17 gol patut diwaspadai oleh tim lawan baik dalam partai tandang terlebih lagi dalam laga kandang.

"Isnaini memiliki kecepatan dan kerja sama yang apik dengan anak-anak lain di PSPS, sehingga ia bisa mencetak banyak gol dan hanya terpaut empat gol dari gelar top skor yang dipegang pemain Bontang FC, Aldo Bareto dengan koleksi 19 gol," ujarnya.

Isnaini sendiri mengaku bahagia dengan pemanggilan seleksi tersebut. Ia berjanji akan memberikan yang terbaik pada seleksi itu dan berharap publik Riau bisa memberikan doa agar dirinya terpilih menjadi salah satu skuad tim merah putih.

"Menjadi pemain timnas merupakan impian saya sejak lama, sehingga kesempatan ini akan saya manfaatkan sebaik mungkin dengan mengeluarkan seluruh kemampuan saya dalam mengolah si kulit bundar," ujarnya.

Selama PSPS berkiprah di ajang liga sepak bola nasional, Isnaini merupakan pemain yang pertama kali asli kelahiran Pekanbaru, Riau pada 10 September 1981 yang dipanggil untuk mengikuti seleksi pembentukan timnas.

Pasalnya selama ini banyak pemain PSPS yang bukan asli dari Riau menjalani seleksi dan bergabung dengan timnas seperti Bima Sakti, Kurniawan Dwi Yulianto dan beberapa pemain lain ketika liga sepak bola Indonseia belum bernama ISL.(*)
(T.M046/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010