tidak usah ragu-ragu untuk divaksinasi, tidak usah memilih-milih vaksin
Jakarta (ANTARA) - Juru bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi meminta masyarakat tidak ragu melakukan vaksinasi dan tidak memilih-milih vaksin COVID-19 yang akan disuntikkan.

Nadia menjelaskan dalam konferensi pers virtual di Jakarta pada Selasa bahwa Indonesia sudah menjalin menjalin kerja sama dengan empat produsen vaksin yaitu Sinovac, AstraZeneca, Novovax dan Pfizer.

"Yang artinya kita sudah mengamankan kebutuhan vaksin untuk masyarakat yang akan diberikan vaksin sehingga kekebalan kelompok yang memang ingin kita capai itu betul-betul dapat diwujudkan. Jadi tidak usah ragu-ragu untuk divaksinasi, tidak usah memilih-milih vaksin," kata Nadia.

Baca juga: Kemenkes: Belum ditemukan KIPI berat setelah penyuntikan AstraZeneca

Dia menegaskan bahwa pemerintah akan selalu memastikan menggunakan jenis vaksin COVID-19 yang aman dan bermanfaat untuk meningkatkan kekebalan tubuh berdasarkan rekomendasi dari para ahli.

Dalam kesempatan tersebut Nadia menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sudah mencapai laju penyuntikan yaitu 500.000 suntikan per hari. Hal itu sejalan dengan rencana pemerintah untuk mencapai laju penyuntikan 1 juta dosis per hari.

Baca juga: Komnas KIPI: Kejadian ikutan pasca-imunisasi di Sulut tergolong ringan

Baca juga: Kemenag Lampung siapkan vaksinasi untuk 7.050 calon jamaah haji


Dengan pencapaian sejauh ini yaitu 7,7 juta orang yang telah mendapatkan suntikan dosis pertama vaksin COVID-19, Nadia menyebut masih terdapat perjalanan panjang untuk mencapai total target 181,5 juta orang.

Karena itu dia meminta masyarakat untuk tidak ragu menjalani vaksinasi COVID-19 dan menyukseskan program vaksinasi. Dia mendorong terus diadakannya sosialisasi vaksin COVID-19, terutama untuk orang-orang lanjut usia.

"Ke depan kita akan terus tingkatkan kapasitas vaksinasi kita sehingga dapat segera mencapai kekebalan kelompok atau herd immunity yang kita inginkan sehingga kita keluar dari pandemi COVID-19 ini," tegasnya.

Baca juga: Keputusan Bathsul Masail NU soal AstraZeneca: Suci dan boleh digunakan

Baca juga: Tetap waspada mutasi virus penyebab COVID-19

Pewarta: Prisca Triferna Violleta
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021