Nilai tukar rupiah terhadap dolar menguat 15 poin menjadi Rp9.175-Rp9.182 per dolar dibanding penutupan akhir pekan lalu mencapai Rp9.190-Rp9.205.
Direktur Retail Banking, PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan, kenaikan rupiah yang relatif kecil itu dinilai sangat baik bagi pergerakan rupiah.
Apabila kenaikannya terlalu cepat, maka dikhawatirkan mata uang Indonesia itu akan mudah terpuruk sebagaimana yang sering terjadi akhir-akhir ini, katanya.
Menurut dia, pasar uang saat ini memang positif terhadap rupiah, namun kenaikan relatif masih kecil, karena pelaku masih memfokuskan perhatian terhadap krisis keuangan di Eropa yang telah merembet ke negara lain.
Meski kenaikan rupiah agak tertahan, namun posisinya dinilai sudah cukup bagus mendekati angka Rp9.100 per dolar, ucapnya.
Ia mengatakan, rupiah masih berpeluang untuk terus menguat, karena investor asing mulai fokus terhadap kawasan Asia khususnya Indonesia.
"Kami optimis rupiah berpeluang untuk kembali naik pada sore, karena faktor positif pasar terus meningkat," ujarnya.
Indonesia masih memiliki harapan pertumbuhan ekonomi akan lebih tinggi, sementara Dana Moneter Internasional (IMF) menyatakan ekonomi Indonesia akan tumbuh di atas enam persen.
Karena pelaku asing sangat berminat masuk ke pasar domestik ketimbang kawasan Eropa dan Amerika Serikat yang ekonominya masih tak menentu, katanya.
(T.H-CS/P003)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010