Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), Dr Syarifudin Hasan dan Menteri Kerjasama Internasional Mesir, Dr Faiza Abu Naja menandatangani MoU kerjasama pemamfaatan eceng gondok yang ada di sepanjang sungai Nil, di Cairo, pekan lalu.

Keterangan tertulis KBRI Cairo yang diterima ANTARa, Kamis, menyebutkan acara MoU tersebut disaksikan oleh Menteri Irigasi dan Sumber Daya Air Mesir, Dr Mohammed Naseruddin Allam dan pelaksanaan acara itu bertepatan peringatan 63 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Mesir.

Dalam sambutannya, Menteri Faiza mengungkapkan latarbelakang diadakannya MoU tersebut diawali ketika dirinya berkunjung ke kantor Kementerian KUKM yang dipimpin Suryadharma Ali tahun 2007 yang lalu, ketika itu Menteri KUKM memperlihatkan hasil kerajinan pengusaha Indonesia yang terbuat dari bambu dan eceng gondok.

Menurut Menteri Faiza, dirinya sangat kagum dengan keberhasilan Indonesia yang mampu memanfaatkan eceng gondok yang justru menjadi masalah serius di sungai Nil dan menjadi limbah di negeri piramida itu, bahkan pemerintah mengalokasikan dana untuk pembasmian rerumput liar yang pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat.

Selain itu, eceng gondok tersebut terdapat di sepanjang sungai Nil, maka dari Mesir akan mengupayakan ekspor hasil industri tersebut ke Afrika yang diawali dengan Sudan dan ke pasar Eropa. Mesir akan menimba pengalaman Indonesia dalam pengelolaan rerumput tersebut.

Di lain pihak Menteri KUKM Indonesia, Syarifudin Hasan menyampaikan optimisnya dalam meningkatkan hubungan Indonesia - Mesir dalam bidang ekonomi, terlebih saat ini hubungan politik antara kedua negara semakin erat terjalin.

Menurutnya Indonesia memiliki kesamaan dalam berbagai hal, terutama dalam hal kesamaan sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dan kesamaan budaya lainnya. Dirinya yakin kerjasama yang dijalin melalui MoU tersebut dapat memberikan stimulus untuk meningkatkan kerjasama di bidang lain.

Di Indonesia, Pemerintah sangat mendukung eksistensi KUKM dan upaya-upaya yang dilakukannya, karena dengan keberadaannya pulalah Indonesia berhasil survive dalam menghadapi krismon dunia akhir-akhir ini, tidak seperti banyak negara di dunia.

Menteri KUKM dalam penutupnya mengundang mitra kerjanya untuk berkunjung ke Indonesia guna membicarakan peluang kerja sama lainnya.

Sejalan dengan Menteri KUKM, Menteri Perairan dan Irigasi Mesir menyampaikan terima kasihnya kepada Indonesia atas penandatanganan MoU tersebut, hal ini akan membantu Mesir dalam memaksimalkan usaha mengurangi efek negatif eceng gondok di sungai Nil dan justru memberikan manfaat bagi pengusaha kecil yang ada saat ini.

Selain MoU di tingkat Pemerintah, dalam acara tersebut ditandatangani juga MoU antara Ketua Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia, Ambar Tjahyono dengan Ketua Egyptian-Indonesian Business Council, Ir Muhammad Barakah.

Kerjasama yang dibangun antarpengusaha ini bertujuan untuk membangun kemitraan dalam tataran teknis berupa transfer informasi dan keahlian mengenai pemanfaatan eceng gondok dalam hal industri kecil dan menengah.

Penandatanganan MoU mendapat liputan luas dari media cetak dan elektronik Mesir. Tampak meliput acara ini beberapa harian terkemuka Mesir seperti al-Ahram, Gomhouria, Al-Akhbar dan Kantor Berita Mesir (MENA/Middle East News Agency) serta media elektronik diantaranya yaitu Nile TV International, Nile News Channel, Channel 1 Egypt dan Egyptian Satellite Channel.(*)
(Ant/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010