Ada sekitar 50 personel yang kita mobilisasi dari luar NTT diharapkan besok (Rabu, 7/4) sudah tiba untuk membantu pemulihan listrik
Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) melakukan mobilisasi personel dari tiga provinsi yakni Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Sulawesi Selatan, untuk membantu pemulihan listrik yang rusak akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Ada sekitar 50 personel yang kita mobilisasi dari luar NTT diharapkan besok (Rabu, 7/4) sudah tiba untuk membantu pemulihan listrik," kata General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah NTT Agustinus Jatmiko kepada wartawan di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan langkah PLN dalam mengatasi keterbatasan personel untuk memulihkan kerusakan listrik akibat badai siklon tropis Seroja yang melanda NTT pada 3-4 Maret 2021.

Baca juga: PLN: 2.410 gardu listrik di NTT rusak akibat badai tropis Seroja

Agustinus mengatakan dampak kerusakan infrastruktur listrik PLN akibat badai siklon tropis Seroja ini sangat parah.

Semua instalasi listrik mulai dari Pulau Adonara, Kabupaten Flores Timur, di wilayah barat Pulau Flores, hingga Pulau Sumba, Sabu Raijua, Rote Ndao, Pulau Timor.

Menurut dia, melihat kondisi kerusakan ini maka dibutuhkan waktu sekitar satu bulan untuk pemulihan pasokan listrik ke rumah-rumah warga.

Baca juga: Baru 10 persen listrik rumah tangga di NTT pulih pasca-badai tropis

Namun untuk jalur utama pasokan listrik, lanjut dia diupayakan dapat dipulihkan dalam waktu dua minggu ke depan.

"Tetapi kami tetap akan upayakan percepatan dengan datangnya bantuan personel dari unit-unit di luar NTT," katanya.

Agustinus mengatakan pekerjaan pemulihan listrik akan dilakukan 24 jam melalui sistem pertukaran jaga.

"Kami mohon doa dan dukungan dan doa kepada semua masyarakat NTT yang telah bersabar atas gangguan listrik akibat badai ini, mudah-mudahan semua dapat segera kita normalkan," katanya.

Baca juga: PLN pulihkan 359 gardu listrik di NTT yang terdampak badai Seroja

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2021