Istanbul (ANTARA News/AKI-OANA) - Sedikitnya empat orang tewas dan 12 orang lagi cedera ketika satu bom pinggir jalan menghantam satu bus yang mengangkut personel militer Turki dan keluarga mereka di Istambul pada Selasa.

Putri seorang anggota pasukan keamanan berusia 17 tahun tewas dalam serangan itu, menurut pihak berwenang Turki.

"Bom yang diletakkan di pinggir jalan itu diledakkan dari jarak jauh, kata Gubernur Istambul, Huseyin Avni Mutlu, kepada televisi setempat yang menayangkan secara langsung di tempat kejadian.

"Ini adalah tidakan kelompok teroris," katanya.

Gubernur Mutlu mengatakan, ledakan itu menghantam bus ketiga dan terakhir dari iring-iringan tiga bus yang mengangkut personel tentara dan keluarga mereka yang sedang dalam perjalanan menuju ke Markas Komando Polisi Militer Provinsi Istambul.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.

Militer Turki menggencarkan pertempuran terhadap gerilyawan separatis Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang telah berlangsung dalam 26 tahun terakhir.

Pertempuran terbaru pada akhir pekan lalu menewaskan 12 serdadu Turki di bagian timur negara tersebut.

Pasukan komando Turki, yang didukung helikopter tempur dikerahkan ke sekitar perbatasan Irak pada Senin menyusul tewasnya serdadu Turki tersebut.

Presiden Turki Abdullah Gul memimpin pertemuan keamanan darurat di Ankar, yang dihadiri oleh Perdana Menteri Tayyip Erdogan dan para pemimpin militer di tengah meningkatnya tekanan terhadap pemerintah untuk membendung kekerasan di bagian tenggara Turki yang sebagian besar penduduknya etnik Kurdistan.

Kantor berita negara Anatolia melaporkan bahwa pasukan elit itu telah turun dari helikopter dan mencurahkan unit-unit infantri yang dimekanisasi untuk mengepung pemberontak Kurdi dalam operasi di sekitar perbatasan Irak.

Kawasan perbatasan Irak utara tersebut diduga kuat menjadi benteng pertahanan gerilyawan PKK.

Serangan bom serupa di Istambul sebelumnya terjadi pada 2007 yang menewaskan 17 orang.

Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa memasukan PKK dalam daftar hitam sebagai organisasi teroris.

(M043/B002/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010