Palembang (ANTARA News) - Kondisi di Indonesia hingga kini masih kekurangan dai terutama di wilayah bagian timur dan termasuk di Pulau Sumatera, seperti Nias, padahal keberadaan dai itu sangat diperlukan untuk dakwah dan syiar Islam.

Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Pusat, Syuhada Bahri, mengemukakan kondisi kekurangan dai itu, ketika melantik pengurus DDII Provinsi Sumatera Selatan periode 2010-2014, di Masjid Agung Palembang, Sabtu.

Menurut dia, di Sumatera Selatan juga masih kekurangan dai, khususnya di daerah pinggiran.

"Jadi, saat ini memang masih sangat kurang dai terutama di daerah-daerah pedesaan, bahkan di Pulau Jawa masih ada yang Shalat Jumat-nya bubar, karena tidak ada dai," kata dia pula.

Namun Syuhada tidak merincikan jumlah dai yang dibutuhkan di era reformasi sekarang ini.

Dia menegaskan bahwa dai yang dibutuhkan masih banyak bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Indonesia.

Sehubungan dengan kekurangan dai itu, maka DDII Pusat memberikan beasiswa S1, S2 dan S3 untuk dai, ujar dia pula.

Sekarang ini ada 14 orang yang sedang dididik, dan mereka itu siap ditugaskan di daerah-daerah pelosok, sehingga akan benar-benar mengetahui kondisi masyarakat setempat, kata dia lagi.

Syuhada berharap kepada pengurus DDII Sumatera Selatan yang baru dilantik, untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan penuh keikhlasan dan dapat terus merakit kebersamaan.

Dalam bekerja Pengurus DDII Sumsel juga harus satu langkah, dan dibarengi keseriusan dalam bentuk kerja keras dan kerja cerdas, ujar dia.

Ketua Pengurus DDII Sumsel yang dilantik itu adalah H Tol`at Wafa Ahmad Lc, kemudian Sekretaris, Drs HM Amin Haderi, dan Bendahara, H Hirzil Imani HM.(*)

(T.B014/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010