Serang (ANTARA News) - PT Sulfindo Adiusaha akhirnya memberikan keterangan resmi dengan menyebutkan bahwa ledakan Jumat pagi bersumber dari tiga tangki bahan kimia sejenis hydrochloric acid (HCL).

Ledakan terjadi ketika di lokasi tengah berlangsung dua kegiatan yaitu perbaikan atau pemeliharaan tangki dan aktivitas pengisian bahan kimia HCL ke sebuah kendaraan pengangkut.

"Sebelum kejadian terdapat dua kegiatan yang dilaksanakan di lokasi ledakan," kata General Manager Sulfindo Adiusaha, Hidayat, saat dihubungi wartawan di Cilegon, Jumat.

Kegiatan pertama perbaikan dan pemeliharaan tangki di bagian atas, serta di bagian bawah tengah dilaksanakan pengisian HCL ke kendaran.

"Beberapa saat setelah aktivitas itu kemudian terjadi ledakan yang sangat keras mengakibatkan tiga dari empat tangki yang kami miliki hancur," kata Hidayat.

Korban meninggal dunia bernama Jumani, bekerja sebagai petugas laboratorium lapangan kebetulan tengah berada di lantai atas.

Dia mengatakan, penyebab ledakan masih belum diketahui karena masih dalam proses identifikasi oleh Kepolisian.

Sementara itu Direktur Reserse dan Kriminal Polda Banten AKBP Joko Suryadi mengatakan, penyelidikan penyebab ledakan masih terus dilakukan.

"Kami harus mendatangkan tim ahli dari Labfor Mabes Polri di Jakarta," ujarnya.

Mengenai larangan mendatangi lokasi, menurut Joko, karena merupakan daerah berbahaya takut terjadi ledakan lagi.

Saat ini empat korban luka masih dirawat intensif tim dokter dari Rumah Sakit Krakatau Medika.

Lebih jauh Hidayat mengatakan, secara umum kegiatan operasional pabrik masih berjalan normal, gangguan hanya terjadi di bagian distribusi pengisian HCL.

(ANT/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010