Yogyakarta (ANTARA News) - Sebanyak 3.000 pesepeda yang berasal dari seluruh daerah di Indonesia ikut berpartisipasi pada "Jogja Onthel Carnival" yang diselenggarakan paguyuban sepeda Podjok untuk mengkampanyekan kegiatan kembali bersepeda.

"Ini adalah kegiatan kampanye kembali bersepeda keempat yang dilakukan oleh Podjok," kata Ketua Paguyuban Sepeda Podjok Towil di Yogyakarta, Minggu.

Menurut dia, kegiatan kampanye kembali bersepeda tersebut dilakukan agar masyarakat semakin mencintai sepeda untuk menjalankan aktivitas sehari-hari sekaligus untuk kampanye cinta lingkungan.

Kegiatan Jogja Onthel Carnival tersebut, lanjut dia, juga ditujukan untuk semakin mengenalkan Yogyakarta sebagai tempat tujuan wisata di Indonesia bahkan di dunia.

Peserta yang berasal dari Jakarta, Bandung, Kebumen, Purworejo, Madiun, Ngawi, Bali, Lombok, Aceh, Batam, Kalimantan hingga Sulawesi tersebut, lanjut dia, sudah berada di Yogyakarta sejak beberapa hari lalu.

"Kami melakukan persiapan kegiatan ini sudah sejak tiga bulan lalu," katanya.

Kegiatan bersepeda tersebut dimulai dari Benteng Vredeburg kemudian melewati rute Alun-Alun Utara Yogyakarta, Keraton, Taman Sari, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Timoho, Jalan Solo, Jalan Mangkubumi, Jalan Malioboro dan kembali berakhir di Benteng Vredeburg.

Sebelumnya, Podjok telah melakukan tiga kegiatan kampanye kembali bersepeda yaitu, Temu Onthel Nasional, Jogja Kembali Bersepeda dan Kethoprak Tobong.

"Mudah-mudahan kegiatan karnaval bersepeda itu dapat menjadi event tahunan," katanya yang menyatakan seluruh peserta wajib menggunakan sepeda onthel.

Sementara itu, Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto yang melepas start kegiatan tersebut berharap seluruh peserta yang telah datang dari berbagai daerah di Indonesia dapat menikmati suasana Kota Yogyakarta.

"Saya berharap, seluruh peserta dapat mengikuti kegiatan ini dengan hati yang senang. Kegiatan ini adalah dari Yogyakarta untuk Indonesia," katanya.

Dalam kegiatan tersebut seluruh, sebagian peserta mengenakan kostum seragam prajurit Indonesia di masa perjuangan dan mengenakan pakaian surjan lurik khas Yogyakarta atau mengenakan kaos seragam dari masing-masing komunitas sepeda.

Kegiatan tersebut diawali dengan parade prajurit Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang diikuti ribuan pesepeda.

Selain kegiatan bersepeda keliling Kota Yogyakarta, di dalam karnaval tersebut juga digelar pasar "klithikan" sepeda yang memperjual belikan onderdil sepeda, bertempat di Benteng Vredeburg.
(T.E013/P003)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2010