Medan (ANTARA News) - Konsul Jenderal Kehormatan Republik Turki untuk pulau Sumatera, Rahmat Shah mengatakan, negara itu berminat menanam investasinya di Indonesia, khususnya di bidang perhubungan, perkebunan dan pariwisata.

Rahmat Shah di Medan, Rabu, mengatakan, tingginya minat Turki itu untuk menanam investasi di tanah air tersebut terungkap dari kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono baru-baru ini.

Selain dari pertemuan dengan Presiden Turki Abdullah Gul, minat itu juga terungkap ketika Presiden Yudhoyono melakukan dialog dengan 800 pengusaha negara tersebut di Hotel Conrad Istanbul.

Dari sejumlah pertemuan dan dialog itu, terjadi kesepakatan antara Indonesia dan Turki yang dicantumkan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) antara Presiden Yudhoyono dan Presiden Abdullah Gul.

Sedikitnya, ada delapan nota kesepahaman bisnis yang dilakukan antara Indonesia dan Turki yang dilakukan antara menteri terkait dari dua negara.

Kesepahaman itu adalah kerja sama teknik yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, bidang industri pertahanan ditandatangani Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, bidang industri kecil menengah (IKM) ditandatangani Menteri Perindustrian MS Hidayat dan bidang transportasi laut ditandatangani Menteri Perhubungan Freddy Numberi.

Kerja sama juga dilakukan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menbudpar Jero Wacik, Kepala BKPM Gita Wirjawan serta bidang pertelevisian yang ditandatangani Direktur Pemberitaan TVRI Yon Anwar dan direksi RTR Turki.

Rahmat Shah menambahkan, tingginya minat Turki itu juga disebabkan faktor meningkatnya kegiatan bisnis berupa ekspor dan impor antara kedua negara, khususnya dari pulau Sumatera.

Ditandatanganinya sejumlah nota kesepahaman itu, khususnya di bidang kerja sama ekonomi akan semakin membuka peluang investasi masuk ke Indonesia.

Kondisi itu menjadi peluang tersendiri bagi para kepala daerah untuk mempersiapkan berbagai perangkat dan kemudahan dalam penanaman investasi tersebut.

Apalagi Presiden Yudhoyono juga telah menyampaikan harapannya agar semua pihak dapat menindaklanjuti dengan baik hasil kunjungan kenegaraan itu.

"Jika tidak, maka yang rugi adalah bangsa kita sendiri. Untuk mengambil kesempatan seperti ini membutuhkan waktu yang cukup lama," kata anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Sumut itu.(*)
(T.I023/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010