Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM Djoko Suyanto menegaskan bahwa para tokoh Gerakan Aceh Merdeka (GAM) seperti Hasan Tiro, Malik Mahmud, Zakaria Zaman, dan Zaini Abdullah telah menjadi warga negara Indonesia (WNI).

"Tokoh-tokoh itu telah kembali menjadi warga negara Indonesia," kata Djoko Suyanto dalam rapat dengan DPR terkait pembahasan UU 21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua dan UU 11/2006 tentang Otonomi Aceh di Gedung DPR di Jakarta, Jumat.

Upaya pemerintah memberikan hak kewarganegaraan dan sekaligus membuatkan kartu tanda penduduk (KTP) bagi tokoh GAM itu mendapatkan apresiasi dari anggota DPR.

"Kami memberikan apresiasi atas usaha pemerintah terhadap ketiga tokoh GAM itu sehingga kembali ke pangkuan ibu pertiwi dengan mendapatkan KTP," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso.

Djoko melanjutkan, dengan kembalinya tokoh GAM itu, diharapkan pembangunan di Aceh Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) bisa berjalan dengan baik.

"Ini memberikan sinyal yang positif untuk kelangsungan pembangunan di NAD ke depan," kata Djoko.

Terkait dengan keamanan di Aceh, mantan Panglima TNI itu mengatakan, sekarang ini trennya semakin kondusif walaupun masih ada kasus-kasus kriminal dan tindakan kekerasan.

"Terkait dengan terorisme di Aceh, terungkap ada upaya kelompok-kelompok teroris yang memanfaatkan wilayah dan rakyat Aceh untuk bergabung dengan mereka dan direkrut oleh mereka. Namun gerakan itu sudah tercium dan tidak berhasil memanfaatkan atau merekrut warga Aceh," kata Djoko.

Ia menambahkan, saat ini juga pemerintah sedang menyiapkan 3 Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) terkait dengan otonomi Aceh.

"RPP yang dalam proses ada 3 RPP, yaitu RPP tentang Pelimpahan Kewenangan kepada Kawasan Sabang, Pengelolaan Minyak dan Gas dan Kewenangan Pemerintah yang bersifat nasional di Aceh serta Rancangan Perppres penyederhanaan kantor wilayah BPN dan Pertanahan kota," kata Djoko.

Dalam rapat Tim Khusus Pemantauan terhadap UU No 21/2001 tentang Otonomi Khusus Papua dan UU No 11/2006 tentang Otonomi Aceh dihadiri oleh Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, juga Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso.

Kemudian Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri serta Kepala Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto. Sementara dari DPR antara lain diwakili oleh Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso, Yorris Raweyai, Nasir Djamil (PKS).

(ANT-134/D011/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2010