Jakarta (ANTARA News) - Dana nasabah PT Sarijaya Permana Sekuritas (SPS) sekitar Rp245 miliar yang digelapkan Komisaris Utamanya Herman Ramli, diusahakan kembali semaksimal mungkin.

Saat ini Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) sedang berupaya keras memverifikasi rekening nasabah maupun menyita aset-aset Herman Ramli (HR), demikian diungkapkan Ketua Bapepam-LK, Fuad Rahmany kepada ANTARA News, Rabu.

Menurut dia, Bapepam-LK terus melakukan komunikasi dengan pihak kepolisian untuk menelusuri kemana dana nasabah yang diselewengkan Herman Ramli. "Dan pihak kepolisian sedang berupaya terus untuk menyita aset-aset HR," ujarnya.

Fuad mengatakan, pihaknya juga terus melakukan verifikasi ribuan rekening nasabah untuk memastikan kebenaran data-data dari pihak manajemen SPS.

Menyinggung mengenai sistem keamanan berinvestasi di pasar modal, Fuad mengatakan, sistem yang ada di bursa saat ini sebenarnya sudah sama dengan di negara-negara lain. "Namun sistem sebaik apapun bisa dijebol oleh oknum seperti HR," katanya.

Yang terpenting, katanya, Bapepam bisa menangkap pelaku kriminal di pasar modal dan selanjutnya diproses secara hukum untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Fuad mengatakan, sejak kejadian kasus Sarijaya, Bapepam dan otoritas bursa lainnya seperti BEI, KPEI dan KSEI terus mengkaji sistem transaksi dan kustodian yang berjalan saat ini. "Kami ingin melihat sisi-sisi kelemahan dan meningkatkan keamanannya," tambahnya.

Meski begitu, katanya, investor juga harus selalu waspada terhadap broker yang mereka percayai. "Lakukan double checking terhadap posisi rekening investor yang ada di perusahaan efek dengan yang ada di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).

"Kami dalam waktu dekat akan menerapkan sistem investor area yang memungkinkan investor lebih cepat dan lebih mudah untuk mengecek posisi rekening investasi mereke dari KSEI.

Minat Ambilalih

Sementara itu Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Erry Firmansyah mengatakan, telah bertemu dengan Vier Jamal, investor yang berminat mengambil-alih PT Sarijaya Permana Sekuritas.

Menurut dia, investor tersebut memaklumi bahwa saat ini fokus penyelesaian adalah menyelamatkan dana nasabah sehingga proses rencana akuisisi Sarijaya agak sedikit terlambat.

Erry menambahkan sesudah persoalan nasabah Sarijaya selesai, pihaknya akan berbicara kembali dengan Vier Jamal soal akuisisi tersebut. "Dengan menyelesaikan persoalan dana nasabah akan mempermudah rencana pembelian Sarijaya oleh Vier karena sudah tahu berapa kerugian yang diderita nasabah sehingga tahu pula berapa harga pembelian Sarijaya yang sebenarnya," katanya.

Erry mengatakan, hingga proses klaim nasabah SPS yang berakhir Jumat (16/1), baru 50 persen dari 8.700 nasabah Sarijaya yang mengajukan klaim. "Seandainya perlu, tambahan perpanjangan waktu 2-3 hari tidak menjadi masalah," ujarnya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2009