Makassar (ANTARA News) - Direktur Sarana Promosi Kementerian Budaya dan Pariwisata, Esthy Reko Astuty, menyatakan bahwa kegiatan "Jazz Fort Rotterdam` (JFR) relevan dengan program kerja Kembudpar.

"Kehadiran kami di acara JFR ini karena di Kementerian Budaya dan Pariwisata (Kembudpar) punya banyak program kerja seperti tahun kunjungan museum dan kenali negerimu," katanya saat menggelar jumpa wartawan di Benteng Fort Rotterdan Makassar, Jumat.

Ia mengatakan, potensi budaya dan tradisi yang dimiliki Sulawesi Selatan bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara.

Ia mencontohkan, objek wisata di Kabupaten Tanatoraja yang mempunyai potensi luar biasa karena mempunyai keunikan tersendiri seperti keindahan alam yang dimilikinya dan tidak ditemukan di daerah lainnya.

"Sulawesi Selatan punya banyak potensi budaya dan pariwisata seperti di Tanatoraja dan Benteng Fort Rotterdam Makassar. Jika ini dimanfaatkan dengan baik maka pencanangan Visit Indonesia dan Visit Makassar 2011 akan berjalan dengan baik," katanya.

Ia juga menambahkan, festival JFR yang digelar di tempat terbuka Benteng Fort Rotterdam yang berada di pusat Ibukota Makassar menjadi magnet tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan.

"Kita berharap musik jazz bisa menjadi budaya dan menjadi magnet bagi wisatawan untuk meningkatkan kunjungan ke Indonesia," katanya menjelaskan.(*)
(T.KR-MH/R009)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2010