Makassar (ANTARA News) - Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengaku prihatin karena masih banyak mahasiswa di Makassar, Sulawesi Selatan yang bersikap layaknya manusia primitif.

"Saya katakan primitif, karena mahasiswa tersebut lebih banyak menggunakan batu dan api dari pada nalar masing-masing," tuturnya di kampus Universitas Negeri Makassar (UNM), Sabtu.

Menurutnya, sebagai orang terdidik, seharusnya mahasiswa lebih mengutamakan logika dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

"Yang lebih menyedihkan lagi, sebagian besar tawuran ini dikarenakan persoalan yang sepele dan tidak perlu sampai menggunakan kekerasan," ungkapnya.

Bahkan, katanya, aksi kekerasan itu dilakukan mahasiswa kampus-kampus besar seperti Universitas Hasanuddin, UNM, dan Universitas Muhammadiyah Makassar.

"Sangat menyedihkan ketika melihat mahasiswa membakar kampus yang merupakan sarana pendidikan, dan lempar-lemparan batu, apalagi mahasiswa yang saling berkelahi hanya karena ingin mempertahankan eksistensi," imbuhnya.

Ia mengatakan, masyarakat Sulawesi Selatan dikenal dengan karakter keras, dinamis, dan suka berterus terang.

"Karakter itulah yang harus disandingkan dengan dunia pendidikan ke arah yang lebih positif," tuturnya.

Oleh karena itu, peran rektor sangat penting untuk bisa segera mengatasi persoalan tersebut. "Kalau ada mahasiswa yang bertindak anarkis, hanya ada dua pilihan, yaitu tetap kuliah dengan syarat tidak lagi melakukan aksi anarkis atau drop out (keluar)," tandasnya. (*)

ANT/R007/AR09

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2010